Alami Pelecehan Seksual, Kematian Perwira Wanita Korea Selatan Seret 12 Nama Pejabat Angkatan Udara

10 Oktober 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi pelecehan /Lin Shao-hua/Pixabay

PR PANGANDARAN - Kasus kematian seorang perwira wanita Angkatan Udara (AU) Korea Selatan yang mengeluhkan pelecehan seksual kini menemui babak baru.

Mengalami pelecehan seksual, kematian perwira wanita itu telah menyeret 12 nama pejabat Angkatan Udara Korea Selatan dan 15 orang lain yang memiliki keterkaitan.

Militer Korea Selatan telah diguncang oleh tuduhan pelecehan seksual dan diskriminasi terhadap perwira wanita.

Baca Juga: Temuan Baru: 'Stasiun Cerita' Otak Dapat Membantu Pengobatan Dini Demensia

Insiden itu terjadi pada bulan Maret tahun ini, ketika sersan kepala angkatan udara diduga dilecehkan secara seksual oleh seorang rekan pria di dalam mobil ketika dia menuju ke pangkalan dari sebuah pertemuan makan malam.

Saat melaporkan kasus tersebut dengan atasannya, wanita itu dipaksa melakukan penyelesaian pribadi dengan rekannya, sebuah penyelidikan terungkap.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari The Independent, para perwira atasan juga berusaha menutupi insiden tersebut, tambah laporan itu.

Baca Juga: Warga Malaysia Kibarkan 'Bendera Ungu', Sinyal Rela Berbagi untuk Tetangga Terdampak Covid-19

Pada bulan Mei, dia meninggal karena bunuh diri, di kediaman resminya, menyebabkan kegemparan nasional.

Kematiannya mengakibatkan keluarga Kepala Staf Jendral Lee Seong-yong, yang mengambil tanggung jawab berat dalam kematian anggotanya.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, juga mengeluarkan permintaan maaf dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu Here Always - Seungmin Stray Kids (OST Hometown Cha-Cha-Cha) dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

“Saya sangat menyesal kepada orang-orang atas praktik jahat dalam budaya barak yang menyebabkan kematian tragis dan tidak adil,” kata Presiden Korea Selatan, tanpa merujuk langsung pada kasus tersebut.

Setelah itu, seorang sersan utama pria ditangkap pada bulan Juni atas tuduhan pelecehan.

Dalam tindakan terakhir yang diperintahkan, puluhan petugas akan menghadapi tindakan indisipliner karena berusaha menutupi kasus, memaksa penyelesaian pribadi antara pengintai pelecehan seksual dan terdakwa dan penghancuran atau pembocoran bukti.

Baca Juga: Gus Miftah Mengaku Pernah Dibayar Rp7,5 M Sekali Dakwah Usai Dapat Rp3 M, Begini Cerita Sebenarnya

Dalam kasus lain, sebuah pengadilan di Korea Selatan mengatakan bahwa pasukan militer telah mendiskriminasi seorang tentara transgender yang sengaja dibuat untuk keluar dari kepolisian.

Tentara itu kemudian ditemukan tewas di kediamannya.

Sementara alasan dikonfirmasi tentara Byun Hee-soon belum dibagikan, laporan menunjukkan bahwa dia juga meninggal karena bunuh diri.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler