Mutasi Virus Corona Kian Melemah, Ilmuwan Arizona Prediksi Wabah Covid-19 Dunia akan Cepat Berakhir

12 Mei 2020, 16:23 WIB
Ilustrasi pandemi virus corona (Covid-19). /- Foto: Pixabay/fernandozhiminaicela

PIKIRAN RAKYAT - Imuwan dari Arizona State University menemukan fakta baru terkait virus corona, disebutkan mutasi kian melemah memberi sinyal pada dunia bahwa pandemi akan segera berakhir.

Penemuan ini senada dengan yang terjadi pada SARS di tahun 2003 lalu, virus SARS melemah ketika kemampuan menembus tubuh manusia telah hilang.

Mutasi virus yang kian melemah telah membuat Covid-19 kehilangan sebagian potensinnya, hal itu diungkap Mantan Director of the World Health Organization (WHO) Cancer Programe, Karol Sikora.

Baca Juga: Ledakan Keras Misterius Terdengar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Warga Ramai-ramai Berspekulasi

“Para ilmuwan di Arizona telah mendeteksi mutasi dalam sampel virus corona. Jangan khawatir, itu telah kehilangan sebagian potensinnya," tulis Karol dalam akun Twitter pribadinnya.

Lebih lanjut, Karos juga mengungkapkan, ketika fenomena mutasi virus kian melemah terjadi pada SARS 2013, hal itu menjadi penanda awal dari akhir wabah tersebut.

Namun, ia mengingatkan bahwa penelitian ini baru dilihat dengan menggunakan satu sampel uji, untuk itu belum dapat ditarik kesimpulan secara pasti, para peneliti perlu mengkaji lebih dalam.

Baca Juga: Fakta Baru Soal Daging Babi yang Disulap Jadi Daging Sapi, Tersebar di Pasar Bandung Selama 1 Tahun

Dilaporkan Express, para peneliti mengambil 382 sample dari pasien corona di negara bagiannya. Mereka menemukan adanya satu sampel yang sudah kehilangan sebagian besar materi genetik virusnya.

Para ilmuwan tersebut mengklaim hal itu membuat virus menjadi lebih lemah dan memberi sinyal harapan baru bahwa pandemi corona ini akan segera berakhir.

Mereka juga memperkirakan kasus seperti ini akan muncul lebih banyak nantinnya.

Baca Juga: Curangi Pembeli Menyarukan Daging Babi Jadi Daging Sapi, Pelaku Akui Punya Dua Pengecer di Bandung

Selain itu, mereka juga melaporkan dari 30.000 huruf asam ribonukleat (RNA) yang ada dalam virus ini, 81 huruf di antaranya telah menghilang.

Kepala Peneliti, Dr. Efrem mengatakan protein-protein ini terkandung di sana tidak hanya untuk ditiru, tetapi untuk membantu meningkatkan virulensi dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Hal itu akan berkembang dengan bentuk virus yang lebih lemah pada fase akhir pandemi.

Baca Juga: Penderita Corona Hadiri Salat Berjamaah, Warga Tambora Jalani Uji Swab, Sebagian Dinyatakan Positif

"Itu berkembang dengan bentuk yang lebih dilemahkan pada fase akhir epidemi," ujar Dr. Afrem kepada Express.

Belakangan diketahui, berita ini muncul setelah Inggris (UK) menyalip Italia dengan jumlah terinfeksi dan kematian terbanyak di Eropa.

Tercatat lebih dari 32.000 meninggal dunia tercatat sejak awal menyerangnya pandmei corona di Eropa.

Baca Juga: Terlibat Cekcok dengan Wartawan, Trump Lontarkan Penyataan Rasis Tiongkok dan Setop Konferensi Pers

Sementara itu, jumlah kasus terinfeksi di dunia semakin meningkat setiap harinnya, namun angka kesembuhan juga menunjukan grafik kenaikan.

Dengan kata lain, dunia masih memiliki harapan tinggi untuk mengalahkan virus corona, sehingga bumi kembali normal seperti sediakala.*** (Ayunda Lintang Pratiwi)

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Kabar Baik dari Ilmuwan untuk Dunia, Kekuatan Virus Corona Sudah Melemah Drastis.

 
Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler