Terorisme akan Bermunculan, Gerakan Kemerdekaan Hong Kong dari Tiongkok Semakin Liar Tak Terkedali

26 Mei 2020, 11:30 WIB
Demonstran anti-pemerintah berbaris pada hari Minggu lagi rencana Beijing untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. | REUTERS /

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 180 peserta demonstrasi berhasil di tangkap tim kepolisian Hong Kong akibat kerusuhan menodai aksi mereka.

John Lee, Sekretaris Keamanan Hong Kong menyebut bahwa 'terorisme' tumbuh di wilayah itu usai ribuan warga ke jalan sehari sebelumnya guna menentang rencana Tiongkok legalkan undang-undang kemanan nasional.

Lebih lanjut, Lee juga mengungkap bahwa kini Hong Kong menjadi negara menyeramkan, setelah sebelumnya dianggap paling aman di dunia.

Baca Juga: Bangun dari Koma, Pasien Covid-19 Ini Tak Kenali Dirinya dalam Cermin akibat Perubahan Tubuh Drastis

Maka Lee meminta perlu adanya regulasi kemanan guna menjaga kemakmuran dan kestabilan bagi wilayah Hong Kong.

"Terorisme tumbuh di kota ini, dan aktivitas yang mengancam keamanan nasional, seperti 'kemerdekaan Hong Kong', menjadi lebih liar," kata Lee dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.

Sebagaimana diketahui, sejak lama Hong Kong menyuarakan kemerdekaan kepada Tiongkok, namun tak pernah di gubris.

Baca Juga: Pesan Staf Medis saat Lebaran 'Tetap Dirumah Biar Kami Cepat Bertemu Keluarga', Ganjar: Bantu Mereka

Bahkan, masa aksi dalam demontrasi tersebut menyarakan "Kemerdekaan Hongkong, satu-satunya jalan keluar".

"Hanya dalam beberapa bulan, Hong Kong telah berubah dari yang sebelumnya salah satu kota teraman di dunia menjadi kota yang dibayangi kekerasan," kata Lee, menambahkan bahwa regulasi keamanan diperlukan untuk menjaga kemakmuran dan kestabilan Hong Kong.

Tiongkok sedari dulu tak pernah menerima apabila Hong Kong memaksa memisahkan diri, sebab bagi mereka Hong Kong adalah bagian yang tak terpisahkan dari Tiongkok.

Baca Juga: Dikira Berbahan Dasar Plastik, Seorang Bule Kegirangan Ketika Goreng Kerupuk Seblak dari Indonesia

Sehingga, usulan baru regulasi keamanan nasional dapat menjadi alat bagi maksud utama Tiongkok untuk 'mencegah, menghentikan, dan menghukum' hal semacam itu.

Sejumlah badan pemerintah Hong Kong yang mendukung legislasi undang-undang tersebut antara lain Komisi Penegakan Hukum dan Departemen Bea Cukai.

Sekretaris Keuangan Paul Chan menulis pada blog miliknya bahwa undang-undang keamanan nasional tidak memengaruhi kepercayaan investor, namun hanya beberapa yang 'salah paham' akan terpengaruh.

Baca Juga: Presiden RI Joko Widodo Siap Ganti Kewarganegaraan Jadi Singapura, Simak Faktanya

"Pemerintah pusat telah menyatakan bahwa regulasi ini ditujukan bagi sedikit orang yang diduga mengancam keamanan nasional dan tidak akan berdampak pada hak publik secara umum," kata Chan.

Kendati demikian, sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Inggris, dan Kanada menyampaikan perhatian mereka terhadap regulasi tersebut.

Karena dianggap berpotensi menjadi titik balik bagi Hong Kong yang merupakan pusat keuangan dunia.*** (Nur Annisa)

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul Gerakan Kemerdekaan Menjadi Lebih Liar, Hong Kong Nyatakan Terorisme Mulai Tumbuh

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler