PIKIRAN RAKYAT - Terkait upaya pemerintah mengontrol angka infeksi dan kematian akibat Covid-19, Pemerintah Arab Saudi telah memulangkan 450 ribu jemaah umrah.
Hal itu diungkap pemerintah melalui Kementerian Umroh dan Haji yang dilakukan selama libur Idulfitri.
Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Arab News, sebanyak 60 ribu lebih jemaah umrah telah dipulangkan ke negara asal mereka.
Baca Juga: Tok! PSBB Jawa Barat Diperpanjang Tapi Bogor Depok Bekasi Tetapkan Waktu Lebih Singkat
Program pemulangan ini merupakan operasi besar pertama Arab Saudi sejak adanya aturan larangan penerbangan internasional.
Selain itu, pemulangan ini juga dilakukan selama libur Idulfitri.
Sebelumnya, sekitar 1.500 jemaah umrah telah kembali ke negaranya pada bulan April kemarin. Kemudian, 40 ribu jemaah umrah lainnya dibawa ke Kota Makkah dan Madinah.
Baca Juga: Jadi Situs Paling Suci Ketiga Bagi Umat Islam, Masjid Al-Aqsa Akan Segera Dibuka Akhir Mei 2020
Adapun tujuan pengembalian 40 ribu orang ke Kota Makkah dan Madinah, untuk melanjutkan ibadah ibadah umrah mereka.
Sementara itu, sebanyak 2.000 jemah umrah gagal kembali ke negaranya karena penutupan penerbangan. Mereka kini sementara waktu tinggal di Kementerian Umroh dan Haji.
Adapun, pemulangan jemaah umrah sama dengan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan negara terkait.
Baca Juga: PSBB Riau Berakhir, Ancaman Gelombang Dua Corona Juli-Agustus, Indra: Bisa Adaptasi Pasti Bertahan
Tak hanya itu, semua kementerian juga berupaya mencegah penyebaran virus corona terutama di dua masjid suci tersebut.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, bahkan di kedua masjid suci bagi umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dilengkapi gerbang keamanan Covid-19.
Hal ini lantaran, selama Ramadhan kemarin pemerintah menginginkan azan, takbir dan tahmid tetap menggema di kedua masjid yang menjadi destinasi harapan umat Muslim dunia.***