Malu Atas Respon Mark Terhadap Cuitan Trump yang Picu Kemarahan Nasional, Karyawan Facebook Resign

6 Juni 2020, 14:15 WIB
Mark Zuckerberg diprotes keras karyawan-karyawannya lantaran tak mau ambil sikap soal postingan Presiden AS, Donald Trump. /AFP /Andrew Caballero-Reynolds

PR PANGANDARAN - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat ulah dengan mengunggah cuitan yang merujuk pada letusan protes warga AS terhadap perilaku rasisme dan kebrutalan polisi.

"Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai," tulis Trump dalam akun Twitter yang ditandai pihak Twitter karena 'mengarah pada kekerasan'.

Cuitan yang banyak mengundang kemarahan masyarakat AS tidak berlaku bagi Mark Zuckerberg atau CEO Facebook.

Baca Juga: Jadi Pasien Covid-19 yang Berhasil Sembuh dalam Waktu Singkat, Risha: Bersyukur Bikin Semangat

Tak bergeming, Mark memutuskan Facebook tidak melakukan hal serupa atau bahkan tidak melakukan apapun.

Hal ini lantaran Trump sebagai pejabat tinggi di AS wajar mengungkap hal tersebut.

Tidak setuju dengan tindakan Mark, ratusan karyawan Facebook mulai menunjukkan protesnya terkait sikap Mark Zuckerberg terhadap unggahan Trump yang memicu amarah nasional.

Baca Juga: Ribuan Mayat Pasien Covid-19 Dikabarkan Bergeletakan di Jalan dan Gedung Pakistan, Cek Kebenarnya

Dilaporkan Vox, sikap Facebook tersebut membuat ratusan karyawan memprotes, beberapa karyawan awal menulis surat terbuka memohon perusahaan untuk membalikkan keputusan.

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Depok dengan judul Karyawan Facebook Mengundurkan Diri: Sangat Malu Atas Sikap Mark Zuckerberg Terhadap Unggahan Trump.

Aksi protes yang dilakukan para karyawan, berujung pada pengunduran diri staf Facebook.

Baca Juga: Tak Sabar Lihat Keindahan Pantai Pangandaran, Wisatawan Rela Ramai-ramai Antre Jalani Rapid Tes

Sebagai bentuk protes, kemudian mengunggah surat pengunduran diri itu di sebuah grup di aplikasi "Tempat Kerja" internal Facebook pada Kamis, 4 Juni 2020.

Catatan ini-salinan yang diperoleh oleh Vox-ditujukan kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg dan membuat argumen bahwa Facebook menyakiti orang-orang kulit hitam di dalam dan di luar perusahaan dengan 'lepas tangan' terhadap unggahan Trump.

"Saya sangat malu bekerja di sebuah perusahaan yang memberikan kebebasan untuk orang rasis hanya karena dia seorang politisi," kata karyawan itu, yang tidak berkulit hitam tetapi diidentifikasi sebagai orang kulit berwarna.

Baca Juga: Diduga Ulah Teroris, Imam Masjid Terkenal Tewas karena Bom saat Salat Berjamaah, Ghani: Sungguh Keji

“Karyawan berkulit hitam dari perusahaan Anda sendiri telah meminta Anda untuk merespons secara berarti, tetapi Anda tetap secara defensif dan mengelak," ungkapnya.

"Anda telah mengecewakan kami semua-beberapa orang kulit berwarna di perusahaan Anda-dan penolakan Anda untuk berbicara menentang kekerasan terhadap orang kulit hitam. orang-orang kedinginan," bunyi pernyataan tersebut.

Karyawan itu mengatakan bahwa sejak mengunggah surat itu di kelompok karyawan internal pada hari Kamis, beberapa rekan kerjanya telah menghubungi karyawan itu, mengatakan bahwa mereka juga mempertimbangkan untuk mengundurkan diri sebagai protes.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler