Mutasi Covid-19 Baru: Jumlah Mahkota 4 Kali Lebih Banyak, Tingkat Penularan 10 Kali Lebih Mematikan

16 Juni 2020, 08:40 WIB
ILUSTRASI virus corona.* //PIXABAY

PR PANGANDARAN - Para ilmuwan beberapa kali mengungkap bahwa virus corona terus bermutasi dengan potensi penularan yang beragam.

Bahkan, mutasi atau jenis baru Covid-19 ini telah menghancurkan Amerika Serikat, Inggris dan Italia.

Dimana ketiga negara tersebut menapaki puncak dunia karena memiliki jumlah angka infeksi dan kematian terbanyak.

Baca Juga: Hasil Tes Urine Bintang Emon Negatif Narkoba, Warganet: Hukumnya di Becandain, Lawaknya di Baperin

Melansir Daily Mail, sebuah studi mengungkap mutasi virus corona yang diberi label D614G hampir 10 kali lebih menular dari virus aslinya, yang muncul di Wuhan, Tiongkok pertama kali.

Hasil mutasi itu memiliki 4 hingga 5 lebih banyak mahkota (paku/duri menyerupai mahkota) yang menonjol dari permukaan virus dalam versi terkuat.

Mahkota inilah yang memungkinkannya menempel ke sel manusia. Dan dengan jumlah yang lebih banyak maka akan lebih cepat menginfeksi sel manusia.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Jokowi dan Pejabat Solo Bersekongkol Korupsi Dana Haji Capai Rp 38,5 T?

Sifatnya ini juga bukan hanya akan membuatnya lebih menular tetapi juga virus ini menjadi lebih stabil dan ganas ketimbang SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Sebelum temuan ini, para peneliti sempat dibuat bingung tentang mengapa coronavirus tampaknya memukul beberapa negara bagian dan negara-negara tertentu lebih ganas dibandingkan dengan negara lain.

Ternyata mutasi coronavirus jenis D614G yang kuat ini beredar dalam jumlah yang besar di Italia, Inggris, dan New York di mana di wilayah tersebut tingkat kematian dan infeksi adalah yang terburuk di dunia.

Baca Juga: Detik-detik Dramatis Jatuhnya Pesawat TNI AU, Warga: Suara Ledakan dan Teriakan Pilot Tak Terlupakan

Para Ilmuwan di Scripps Research telah mengkonfirmasi bahwa mutasi coronavirus D614G ini mampu menginfeksi lebih mudah dan bisa menular 10 kali lipatnya dibandingkan virus penyebab Covid-19.

Kini para peneliti tak lagi dibuat bingung karena dalam penilitian di laboratorium yang dikontrol dengan sangat ketat menunjukkan sangat masuk akal bahwa dengan struktur virus yang sudah bermutasi itu membuat virus menjadi lebih menular pada manusia.

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Pangandaran.com dengan judul Muncul Mutasi Baru Covid-19, Menular 10 Kali Lebih Cepat karena Memiliki 4 Kali Lebih Banyak Mahkota

Seorang ahli virus dari University of Reading di Inggris, Profesor Ian Jones, mengatakan, "Ya sangat masuk akal. Penelitian tersebut sangat berkualitas sehingga kita bisa mengetahui bahwa virus telah berhasil bermutasi dan lebih mudah menyebar secara lebih luas."

Baca Juga: Catat! Jadwal Tahapan Pembukaan Sekolah Masa Pandemi Covid-19: PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK

"Virus dengan mutasi ini jauh lebih menular daripada virus yang tidak memiliki mutasi dalam sistem kultur sel," kata ahli virus, Dr Hyeryun Choe, PhD, penulis senior penelitian di Scripps Reaserch ini.

Semakin banyak mahkota yang dimilikinya, semakin banyak peluang virus untuk menempel pada sel manusia, dan dengan mudah membajak tubuh manusia dengan tumbuh lebih banyak.

"Jumlah mahkota fungsional pada virus yang telah bermutasi ini 4 atau 5 kali lebih banyak," kata Dr Choe.

Baca Juga: Update Covid-19 RI Senin, 15 Juni 2020: Kasus Positif 39.294, Sembuh 15.123, Meninggal 2.198

"Data kami sangat jelas, virus yang telah bermutasi ini menjadi jauh lebih tangguh," kata Dr Choe.

Mereka menjadi lebih dominan, dan lebih mudah menular.***(Ari Nursanti/PR.com)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler