Biden Ajak Trump Berhenti Perlakukan Lawan sebagai Musuh: Saya Mengerti Anda Kecewa, Sudah Waktunya

8 November 2020, 19:20 WIB
larangan terhadap muslim AS akan berakhir pada hari pertama Biden menjabat presiden /instagram.com/@joebiden

PR PANGANDARAN –  Joe Biden memproklamasikan kemenangannya atas Donald Trump. Ia mengumumkan pertama kalinya kepada masyarakat Amerika Serikat semenjak kemenanganya.

“Rakyat Amerika Serikat telah memberikan kami kemenangan yang jelas,” ungkapnya.

Pria berusia 77 tahun itu berbicara di Wilmington,Delaware setelah memperkenalkan Kamala Harris, Wakil Presiden terpilih.

Baca Juga: Video Klarifikasi Gisel soal Video Syur Dikomentari Pakar Ekpresi: Ada Gestur Menarik, Garuk Bibir 

Biden memanggil masyarakat Amerika Serikat untuk datang bersama setelah pemilihan, membuat sebuah kesepakatan dengan pendukung Trump dan menyampaikan pesan penuh simpati kepada orang-orang yang menderita semenjak pandemi Covid-19 yang pada akhirnya berdampak pada sektor ekonomi.

Dua jam setelah pidato Biden, ada tanda pergerakan dari White House, sebagaimana yang diberitakan Jared Kusher, Penasihat Senior Presiden Amerika Serikat mengatakan bahwa ini adalah waktu untuk menyerah, mengakhiri spekulasi serta mulai membiarkan peralihan kekuasaan secara damai.

White House mengabarkan kepada Washington Post bahwa tim Trump telah memulai memainkan peran untuk menyalahkan serta mengupayakan pemilihan presiden ulang. Namun hal ini mendapat pertentangan dari Kusher.

Baca Juga: Unggah Video Mengharukan, Joe Biden: dari Hati yang Terdalam, Terima Kasih Warga AS

Pidato selama 15 menit yang disampaikan Biden pada Sabtu lalu menunjukkan rasa terima kasih Biden kepada pendukungnya.

Ungkapan terima kasih ini terutama diberikan kepada pemilih Afrika-Amerika yang telah memberikan nominasi kepada Partai Demokrat untuk tampil dalam pemilihan umum.

Biden juga mengatakan bahwa kota-kota di seluruh negeri menampakkan kegembiraan dan harapan baru.

Baca Juga: Dukung Ambisi Kamala Harris hingga Jadi Wapres AS, Intip 5 Fakta Douglas Emhoff 'Si Pemikat Hati'

“Besok akan datang hari yang lebih baik. Dan saya tersanjung oleh kepercayaan dan keyakinan yang Anda percayakan pada saya. Saya berjanji sebagai Presiden untuk tidak memecah belah, tetapi mempersatukan. Tidak melihat status merah (republik) dan biru (demokrat).  Hanya melihat Amerika Serikat,” ungkapnya.

Biden merangkul lebih dari 71 juta pemilih Trump dan berjanji akan menjadi Presiden bagi seluruh bangsa dan menginginkan pemulihan bagi Amerika Serikat setelah perseteruan akibat pemilihan ini.

“Saya katakan di awal bahwa saya ingin mewakili kampanye ini dan menjadi layaknya Amerika. Dan kami telah melakukannya. Sekarang untuk Anda yang memilih Presiden Trump, saya memahami kekecewaan Anda malam mini. Saya sendiri pernah merasakannya, namun untuk saat ini mari kita saling memberi kesempatan,” ungkap Biden disertai sorak pendukungnya.

Baca Juga: Dukung Ambisi Kamala Harris hingga Jadi Wapres AS, Intip 5 Fakta Douglas Emhoff 'Si Pemikat Hati'

Pemilihan Presiden 2020 adalah salah satu yang paling memecah belah dalam sejarah Amerika Serikat. Presiden Trump belum memutuskan untuk menyerah dan bersumpah akan melakukan tuntutan atas hasil tersebut pada hari Senin nanti.

Namun Biden mengatakan untuk ‘berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita’.

“Sudah waktunya untuk menyingkirkan retorika kasar,kita harus saling mendengarkana lagi dan kembali membuat kemajuan, kita harus behenti memperlakukan lawan sebagai musuh kita,” ungkap Biden.

Baca Juga: Ogah Ucapkan Selamat kepada Joe Biden, Presiden Meksiko: Saya Sangat Menghormati Donald Trump

Biden juga mengatakan bahwa ia akan bekerja keras tanpa memandang bulu, baik pemilihnya atau pun bukan. Mereka semua akan dipandang sama.

“Saya akan memerintah sebagai Presiden Amerika. Saya akan bekerja keras untuk mereka yang tidak memilih saya seperti mereka melakukannya,” lanjut Biden.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler