Telepon Benjamin Netanyahu, Maroko Jadi Negara Arab Keempat Berdamai dengan Israel

- 26 Desember 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi Bendera Maroko.
Ilustrasi Bendera Maroko. //Pixabay//cuivie

PR PANGANDARAN - Maroko adalah negara Arab keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan berbagai insentif.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Raja Maroko Mohammed VI mengadakan panggilan telepon pada hari Jumat, di mana perdana menteri Israel mengundang raja untuk berkunjung, menurut kantor Netanyahu.

Panggilan telepon dilakukan tiga hari setelah delegasi Israel menandatangani perjanjian normalisasi yang disponsori Amerika Serikat (AS) dengan Maroko di Rabat.

Baca Juga: Tanpa Tanda Kekerasan, PNS Ditemukan Meninggal di Kontrakannya

"Para pemimpin memberi selamat satu sama lain atas pembaruan hubungan antara negara, penandatanganan pernyataan bersama dengan AS, dan perjanjian antara kedua negara," kata pernyataan dari kantor Netanyahu.

"Selain itu, proses dan mekanisme untuk mengimplementasikan kesepakatan telah ditentukan," tambahnya.

Empat kesepakatan bilateral ditandatangani pada Selasa antara Israel dan Maroko, berpusat pada hubungan udara langsung, pengelolaan air, menghubungkan sistem keuangan dan pengaturan pembebasan visa untuk diplomat. Israel dan Maroko juga akan membuka kembali kantor diplomatik.

Baca Juga: Diminta Najwa Shihab Gantikan Edhy Prabowo Jadi Menteri KKP, Jawaban Susi Pudjiastuti Jadi Sorotan

Maroko dan Israel memulai hubungan tingkat rendah pada 1993 setelah kesepakatan damai Israel-Palestina tercapai.

Tetapi Rabat menghentikan hubungan dengan Tel Aviv setelah pecahnya pemberontakan Palestina pada 2000.

Meskipun Maroko tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel, awal tahun ini, Amnesty International melaporkan bahwa spyware Israel digunakan oleh otoritas Maroko untuk menargetkan aktivis Maroko.

Selama bertahun-tahun, Palestina telah mengatakan bahwa normalisasi dengan Israel akan melemahkan posisi pan-Arab yang telah lama ada bahwa hanya penarikan Israel dari wilayah pendudukan dan penerimaan kenegaraan Palestina akan memungkinkan hubungan normal dengan negara-negara Arab.

Baca Juga: Gading Marten Merasa Terjebak, Usai Beri Hadiah Gebetan Hingga Rp75 juta, Siapa?

Baik Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, telah mengutuk kesepakatan itu, seperti yang mereka lakukan dengan perjanjian normalisasi sebelumnya dengan UEA, Bahrain dan Sudan.

Kunjungan hari Selasa menandai yang terbaru dari serangkaian perjanjian normalisasi kontroversial yang ditengahi oleh Washington.

Sebagai bagian dari kesepakatan Rabat, AS telah setuju untuk mengakui kedaulatan Maroko atas keseluruhan Sahara Barat, wilayah sengketa yang dianeksasi pada 1975 setelah berakhirnya kekuasaan kolonial Spanyol.

Baca Juga: Terkena Kutukan Juara Indonesian Idol, Karier Lyodra Ginting Terancam Lenyap ?

Dilansir dari Middleeasteye.net klaim Maroko tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang selama beberapa dekade menyerukan referendum yang memungkinkan masyarakat asli Sahrawi untuk memilih bagaimana mereka ingin diperintah.

Banyak negara tetangga Afrika juga berselisih dengan klaim kedaulatan Maroko, dengan Aljazair mengatakan keputusan itu akan merusak upaya untuk mengakhiri konflik selama puluhan tahun atas wilayah tersebut.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x