Kutuk Nasionalisme Vaksin, Paus Fransiskus Minta Pemimpin Dunia Bersatu dan Bantu Krisis Kemanusiaan

- 27 Desember 2020, 07:29 WIB
Paus Fransiskus ucapkan terimakasi atas salam Natal yang datang dari seluruh penjuru dunia.
Paus Fransiskus ucapkan terimakasi atas salam Natal yang datang dari seluruh penjuru dunia. /- Foto : Instagram @franciscus

PR Pangandaran - Dunia yang sedang berduka dengan arus pandemi Covid-19, juga dirasakan pada perayaan Natal yang tetap dilaksanakan dengan keterbatasan kondisi sesuai protokol kesehatan.

Untuk itu, Paus Fransiskus hadir menyampaikan pesan berkenaan dengan penyebaran Covid-19 yang berdampak sosial juga ekonominya.

Secara khusus, tema perayaan natal kali ini yang cukup dominan dapat terlihat dalam pesan tradisional 'Urbi et Orbi', khusus disampaikan Paus Fransiskus untuk sesuai dengan dunia yang berduka ini.

Sebagaimana telah diberitakan Pikiran Rakyat dengan judul "Tiba-Tiba Paus Fransiskus Kritik Para Pemimpin Negara dan Organisasi Internasional, Ada Apa?", pemimpin tertinggi Gereja Katolik meminta kepada para pemimpin politik dan bisnis untuk membuat vaksin Covid-19 tersedia bagi semua orang, tepatnya Paus Fransiskus mengutuk adanya 'nasionalisme vaksin' dan 'virus individualisme radikal'.

Baca Juga: Pasien Covid-19 'Gay' yang Berhubungan Intim dengan Diduga Perawat Dikabarkan Sudah Diamankan

Lebih lanjut, Paus Fransiskus juga menyerukan untuk persatuan global dan bantuan bagi negara-negara yang menderita konflik serta krisis kemanusiaan.

"Saat ini dalam sejarah yang ditandai dengan krisis ekologi dan ketidakseimbangan ekonomi juga sosial yang parah tak hanya diperburuk oleh pandemi virus Covid-19 jadi semakin penting bagi kita untuk saling mengakui sebagai saudara," ujar Paus Fransiskus.

Namun demikian Paus menegaskan bahwa saat ini kesehatan merupakan masalah internasional.

Baca Juga: Rahasia Terungkap! Begini Cara Mengganti Font di Bio, Story dan Komentar Instagram

Dalam hal ini, Paus mengkritik apa yang disebut 'nasionalisme vaksin', yang kedepannya dikhawatirkan oleh para pejabat PBB akan memperburuk pandemi apabila negara-negara miskin menerima vaksin terakhir.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah