PR PANGANDARAN - Sejak awal kemunculannya di bulan Desember akhir, virus yang menyerang sistem pernapasan atau Covid-19 telah merenggut lebih dari 1,7 juta jiwa.
Bahkan kini, nyaris 90 juta jiwa telah dilaporkan terinfeksi Covid-19. Salah satunya Antartika, negara dengan iklim minus atau dingin dilaporkan telah ditemukan penyintas Covid-19.
Fakta tersebut sempat mengejutkan dunia, pasalnya diprediksi Anartika tidak akan ikut terjamah virus yang banyak dilaporkan di Amerika Serikat.
Baca Juga: VIRAL Parodi dan Pelecehan Terhadap Lagu Indonesia Raya, Simak 4 Fakta Lengkapnya
Menindaklanjuti hal tersebut, Badang Kesehatan Dunia, WHO, akhirnya mengambil perhatian serius.
Diberitakan Pikiran-rakyat.com, WHO menyatakan bahwa virus corona ini bukanlah pandemi terakhir yang akan di hadapi dunia.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, jika manusa tidak mengubah cara berinteraksi dengan hewan dan mengatasi perubahan iklim, maka hal tersebut bisa mengantarkan dunia ke ambang krisis lain.
Baca Juga: Kecewa dengan Parodi Indonesia Raya, Warganet Ramai Gaungkan Hastag #MalaysiaApologizeToIndonesia
Pada sebuah video yang diunggah untuk memeringati hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional, Tedros meminta semua masyarakat untuk bersiap dari sekarang.
Ia mengatakan bahwa dunia harus belajar dari pandemi Covid-19 yang mematikan.
Artikel Rekomendasi