Disorot Media Asing: Pesawat Sriwijaya Air Alami Insiden Tahun 2008, Ada Petani yang Terbunuh

- 10 Januari 2021, 17:20 WIB
KRI Rigel-933 melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI Angkatan Laut mengerahkan 10 kapal untuk mencari korban dan puing Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh setelah hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki dengan membawa enam awak dan 56 penumpang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
KRI Rigel-933 melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI Angkatan Laut mengerahkan 10 kapal untuk mencari korban dan puing Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh setelah hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki dengan membawa enam awak dan 56 penumpang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO

PR PANGANDARAN - Penyelam Indonesia pada Minggu menemukan bagian dari puing-puing Boeing 737-500 di kedalaman 23 meter (75 kaki) di Laut Jawa, sehari setelah pesawat dengan 62 orang di dalamnya jatuh tak lama setelah lepas landas. dari Jakarta.

"Kami mendapat laporan dari tim penyelam bahwa jarak pandang di air bagus dan jernih, memungkinkan ditemukannya beberapa bagian pesawat," kata Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sebuah pernyataan. Kami yakin itulah titik di mana pesawat itu jatuh.

Dia mengatakan benda-benda itu termasuk pecahan badan pesawat dengan bagian registrasi pesawat.

Baca Juga: Pecat Karyawan yang Terlibat dalam Serangan Capitol, Perusahaan AS: Mereka Membahayakan!

Sebelumnya, tim penyelamat mengeluarkan bagian tubuh, potongan pakaian, dan potongan logam dari permukaan.

Berkenaan dengan hal itu, media AP News atau AS menyoroti tragedi tersebut, disebutkan bawha, Presiden Direktur Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengatakan, pesawat berusia 26 tahun yang pernah digunakan maskapai penerbangan di Amerika Serikat itu layak terbang.

Dia mengatakan kepada wartawan Sabtu bahwa pesawat itu sebelumnya terbang ke kota Pontianak dan Pangkal Pinang pada hari yang sama.

Baca Juga: Swab Test 4 Kali, Nirina Zubir Bocorkan Cara Negatif Covid-19: Bayangkan Orang yang Disayang

"Laporan pemeliharaan mengatakan semuanya berjalan dengan baik dan layak terbang," kata Jauwena dalam konferensi pers. Dia mengatakan pesawat ditunda karena cuaca buruk, bukan karena kerusakan, dikutip pikiranrakyat-Pangandaran.com dari AP News.

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 260 juta orang, telah dilanda kecelakaan transportasi di darat, laut dan udara karena kepadatan kapal feri yang berlebihan, infrastruktur yang sudah tua, dan standar keselamatan yang tidak ditegakkan dengan baik.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: AP News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x