PR PANGANDARAN - Donald Trump dikabarkan telah memberi sinyal atau isyarat kepada para pendukungnya soal pemindahan pengikut dari Twitter ke megafon online baru.
Sebagaimana diketahui, Twitter dan Facebook telah menyetop aktivitas Trump berselancar secara permanen.
Kendati begitu, meski Trump telah kehilangan Megafon besarnya, ia tetap memiliki opsi alternatif dengan jangkauan yang lebih kecil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pantau Lokasi Longsor di Sumedang: Ditemukan 12 Korban Jiwa
"Parler yang paling kanan mungkin menjadi kandidat utama, meskipun Google dan Apple sama-sama menghapusnya dari toko aplikasi mereka dan Amazon memutuskan untuk mem-boot-nya dari layanan hosting webnya. Itu bisa membuatnya offline selama seminggu," kata CEO Parler, dari AP News.
Lebih lanjut, Trump mungkin meluncurkan platformnya sendiri. Tapi itu tidak akan terjadi dalam semalam, dan para ahli bebas berbicara mengantisipasi tekanan yang meningkat pada semua platform media sosial untuk mengekang pidato 'pembakar' ketika orang Amerika dihasut serang Capitol AS.
Seperti diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, Twitter mengakhiri perjalanan Trump selama hampir 12 tahun pada hari Jumat.
Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Ramalan Roy Kiyoshi Jadi Sorotan: Tahun 2021 Banyak Bencana
Dalam menutup akunnya, ia mengutip tweet kepada 89 juta pengikutnya bahwa ia berencana untuk melewatkan pelantikan 20 Januari Presiden terpilih Joe Biden yang dikatakan memberi izin perusuh untuk berkumpul di Washington sekali lagi.
Facebook dan Instagram telah menangguhkan Trump setidaknya hingga Hari Pelantikan.
Artikel Rekomendasi