Usai Inggris dan Afsel, Kini Jepang Temukan Kasus Varian Baru Covid-19 di Negaranya

- 11 Januari 2021, 21:30 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/flutie8211.
PR PANGANDARAN - Setelah varian atau strain virus corona dilaporkan di Inggris dan Afrila Selatan sejak September dan Oktober 2020 lalu, kini Jepang melaporkan terdapat hal serupa di negaranya.
 
Menurut kementerian kesehatan Jepang yang dilansir dari The Japan Times, strain virus ini terdeteksi pada empat pelancong dari negara bagian Amazonas Brasil pada Minggu, 10 Januari 2021.
 
Para pelancong ini tiba di nandara Haneda pada 2 Januari 2021. Tiga dari empat orang tersebut memiliki gejala seperti kesulitan bernapas, demam dan sakit tenggorokan.
 
 
Satu dari mereka merupakan seorang pria berumur 40-an. Ia dilaporkan mengalami masalah pernapasan.
 
Penumpang lain, seorang wanita berusia 30-an mengalami sakit kepala dan sakit tenggorokan, seorang remaja pria mengalami demam, dan seorang gadis remaja tidak menunjukkan gejala.
 
Strain ini dinilai berbeda dari varian yang sangat menular yang pertama kali ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan yang mendorong lonjakan kasus di negara-negara tersebut.
 
 
Seorang pejabat kementerian mengatakan penelitian sedang dilakukan untuk mengetahui kemanjuran vaksin terhadap varian baru.
 
Takaji Wakita, kepala Institut Penyakit Menular Nasional atau NIID menyatakan, “Saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan varian baru yang ditemukan pada mereka yang berasal dari Brasil memiliki tingkat penularan yang tinggi".
 
Pada hari Minggu, mereka mengatakan sedang menyelidiki susunan genetik pada varian baru ini.
 
 
Kementerian Kesehatan Brasil dilaporkan sudah diberi tahu oleh Jepang bahwa varian baru tersebut memiliki 12 mutasi, salah satunya juga ada pada varian yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. 
 
“Ini menyiratkan potensi penularan virus yang lebih tinggi,” ujarnya menambahkan.
 
Keempat orang tersebut dinyatakan positif mengidap virus korona baru di karantina bandara, dan strain baru ini terdeteksi melalui pemeriksaan terperinci oleh NIID, menurut kementerian.
 
Kementerian juga mengatakan bahwa varian yang dilaporkan di Inggris telah ditemukan pada tiga orang berbeda yang melakukan kontak dekat dengan seorang pria yang terinfeksi virus tersebut.
 
Saat kasus ini ditemukan, Jepang sendiri sedang mengalami lonjakan kasus yang parah akhir-akhir ini. 
 
Gelombang ketiga Covid-19 ini membuat sekitar 289.000 orang terinfeksi, dengan jumlah 4.061 kematian.
 
 
Akibatnya, pada hari Kamis, 7 Januari 2021, negara sakura ini mengumumkan keadaan darurat untuk Tokyo dan tiga prefektur sekitarnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x