Nahas! Gadis 11 Tahun asal Thailand Diperkosa Kakeknya, Kini Meninggal Akibat Komplikasi Kehamilan

- 19 Januari 2021, 11:52 WIB
Ilustrasi* Bocah laki-laki berusia 13 tahun di India dipaksa mengganti kelaminnya dan menjadi korban pemerkosaan dan penganiayaan selama bertahun-tahun.
Ilustrasi* Bocah laki-laki berusia 13 tahun di India dipaksa mengganti kelaminnya dan menjadi korban pemerkosaan dan penganiayaan selama bertahun-tahun. /Pexels/RODNAE Productions

PR PANGANDARAN – Seorang gadis berusia 11 tahun meninggal karena komplikasi kehamilan setelah diduga dihamili oleh kakeknya sendiri di distrik Sahatsakhan di provinsi Kalasin, Thailand.

China Press sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz melaporkan bahwa gadis itu diduga diperkosa oleh kakek dari pihak ayahn pada November 2020 lalu.

Ia kemudian mulai menderita kehamilan ektopik, yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, menimbulkan risiko kesehatan yang serius selama kehamilan.

Baca Juga: Ajak sang Ayah Pindah ke Bali, Gempi ke Gading Marten: Pah Boleh Gak Aku Tinggal 100 Hari?

Ibu gadis itu mengatakan bahwa pada akhir November 2020, putrinya jatuh sakit dan mengeluh sakit di alat kelaminnya.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, lantas ditemukan luka di alat kelaminnya.

Sang ibu kemudian melapor ke polisi, namun tidak ada perkembangan dalam kasus tersebut hingga 6 Desember 2020.

Baca Juga: Digantikan Jill Biden, Melania Trump Dipermalukan dengan Peringkat Ibu Negara Terendah

Saat itulah dokter memberitahukan bahwa putrinya mengalami kehamilan ektopik.

Gadis itu mulai menderita morning sickness yang parah dan kondisinya semakin parah.

Dia memuntahkan makanan dan obat-obatan dan tidak menanggapi pengobatan ketika dokter menyuntikkan haemagogue (obat atau agen yang meningkatkan aliran darah, terutama aliran menstruasi) untuk membantunya.

Baca Juga: Ibunda Siapkan Koper sebagai Wasiat, Denny Cagur: Saya dan Keluarga Tidak Tahu..

Pada 15 Januari 2021, sang ibu mengatakan putrinya muntah dan gemetar kesakitan dan akhirnya meninggal dalam pelukannya.

Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Srinagrind di Khon Kaen untuk pemeriksaan kesehatan dan pemakaman diadakan di rumahnya keesokan harinya (16 Januari).

Sang ibu menambahkan bahwa lima tahun lalu, dia dan ayah gadis itu bercerai.

Baca Juga: Raffi-Nagita Kini Bernapas Lega, Polisi Sebut Tidak Ada Pelanggaran Prokes di Acara Ulang Tahun

Dia mengatakan bahwa ketika putrinya tidak bersekolah, dia sering pergi ke rumah kakek neneknya untuk bermain, tetapi tidak pernah menyangka hal itu akan terjadi.

Sementara itu, polisi Sahatsakhan telah mengumpulkan bukti dalam kasus gadis tersebut, dan mereka meminta surat perintah penangkapan dari pengadilan setempat.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x