Harapan Trump Patah, AS Kembali Bergabung dengan WHO dan Siap Salurkan Vaksin Covid-19

- 22 Januari 2021, 12:50 WIB
 Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan dunia tengah berada di ambang kegagalan moral bencana akibat pembagian vaksin Covid-19 yang tidak merata.*
Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan dunia tengah berada di ambang kegagalan moral bencana akibat pembagian vaksin Covid-19 yang tidak merata.* /Tangkap Layar/Twitter.com/@DrTedros/

PR PANGANDARAN - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik kabar pengumuman Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden akan kembali bergabung dengan WHO untuk perang melawan pandemi Covid-19.

"WHO adalah keluarga bangsa-bangsa dan kami semua senang bahwa AS masih ada di tengah-tengah keluarga," ungkap Tedros dalam pernyataan tanggapan, seperti dikutip dari Antara News.

Tanggapan ini jelas membuktikan, AS kini akan menjadi bagian fasilitas vaksin COVAX yang bertujuan menyalurkan vaksin ke negara-negara miskin.

Baca Juga: Biden Ingin Hapus Istilah Alien Bagi Imigran AS, Vargas: Kami Penjahat Abadi di Mata Trump

Adapun AS melalui kepala penasihat medis Anthony Fauci berbicara kepada Dewan Eksekutif WHO tersebut tepat sehari setelah pelantikan Joe Biden.

"Ini adalah hari yang baik untuk WHO sekaligus hari yang baik untuk kesehatan global." ungkap Fauci yang berbicara dari Washington melalui konferensi video.

"Presiden Biden akan memberikan arahan hari ini, yang akan mencakup niatan Amerika Serikat untuk bergabung dengan COVAX dan mendukung ACT-Accelerator guna mendorong upaya multilateral untuk vaksin Covid-19, terapi, dan distribusi diagnostik, akses yang merata, riset serta pengembangan," jelas Fauci.

Baca Juga: Akhir Trump adalah Kebahagiaan Iran, Hassan Rouhani: Terima Kasih, Penindas Digulingkan!

Sedangkan pejabat WHO pada pekan ini menyatakan gelombang pertama vaksin Covid-19 diharapkan dapat bagikan ke negara-negara miskin pada Februari di bawah skema COVAX, yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI.

Pernyataan WHO ini, juga menumpas rasa kian khawatir akan adanya negara-negara yang lebih kaya masih mengambil jatah lebih banyak dari vaksin yang tersedia.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x