Network
PR PANGANDARAN - Petugas kesehatan Prancis mendesak warga untuk mengatakan selamat tinggal pada masker katun karena mereka tidak cukup efektif melawan varian baru Covid-19 yang berpotensi lebih menular.
Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post, dewan penasihat kesehatan Prancis telah merekomendasikan bahwa masker bedah sekali pakai harus dipakai.
Para ahli di sini setuju dan memberi tahu bahwa ini adalah waktu yang penting untuk mempertimbangkan peningkatan pilihan masker Anda.
Baca Juga: Stefan William Dikabarkan Cerai dengan Sang Istri, Ibunda Celine: Mereka Baik-baik Saja
Satu mutasi virus yang tumbuh di dalam negeri, dijuluki 20C-AS, diyakini bertanggung jawab atas hingga 50 persen dari semua kasus AS.
Yang paling parah terjadi di Midwest, kata para peneliti awal bulan ini. Temuan itu datang sehari setelah para ilmuwan di Ohio State University mengatakan mereka menemukan jenis virus Covid-19 yang berbeda, yang membawa mutasi mirip dengan jenis di Inggris.
“Seiring kemajuan kami dalam pandemi ini, kami menyadari bahwa tidak semua masker itu sama,” kata Dr. Martin Cohen, asisten ketua dan profesor pengajar di Departemen Ilmu Lingkungan & Kesehatan Kerja, Universitas Washington.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Pandji Soal FPI, Gus Miftah Beberkan Sumbangsih NU dan Muhammadiyah
Pada musim semi, ia melakukan eksperimen aerosol mentah pada bahan penutup untuk menemukan pengganti yang sesuai jika tidak ada alat pelindung diri (APD).
Artikel Rekomendasi