Donald Trump Diberdayakan Rusia sebagai Mata-Mata, KGB: Direkrut Sejak Masih Pelajar Biasa

- 31 Januari 2021, 12:01 WIB
Mantan Presiden AS, Donald Trump, akan menerima uang pesiun bernilai fantastis.
Mantan Presiden AS, Donald Trump, akan menerima uang pesiun bernilai fantastis. //Instagram.com/@realldonaldtrump

PR PANGANDARAN – Salah satu mantan mata-mata KGB menyatakan bahwa Rusia selama 40 tahun telah memberdayakan Presiden Donald Trump sebagai aset.

Atas keberhasilan mereka dalam membuat Donald Trump mendukung gagasan serta propaganda Anti-Barat, mereka pun menggelar perayaan di Moskow.

Yuri Shvets pada tahun 80-an bekerja untuk Uni soviet di Washington DC. Setelah pindah ke AS untuk menetap, dia tinggal di Virginia pada tahun 1993 yang akhirnya menjadi warga negara.

 Baca Juga: Tinggalkan Gedung Putih, Apa yang Dilakukan Donald Trump Saat Ini?

Yuri Shvets sebelumnya diketahui bekerja sebagai penyelidik keamanan perusahaan yang bermitra dengan Alexander Litvinenko, mantan petugas dinas FSB yang dibunuh pada tahun 2006 di London.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent, Shvets berkata kepada The Guardian mengungkapkan bagaimana Trump bisa menjadi mata-mata Rusia.

"Orang-orang direkrut ketika mereka masih sebagai pelajar biasa dan kemudian mereka naik ke posisi penting, sesuatu seperti itu juga yang terjadi pada Trump,” ujar Shvets.

Baca Juga: Seolah Beri 'Kode' pada Haris Vriza, Ria Ricis: Kalau Serius, Dia Akan Datang Tanpa Diundang

Shvets yang adalah seorang koresponden untuk kantor berita negara Rusia Tass yang juga menjadi salah satu sumber dari penulisan buku American American Kompromat yang ditulis oleh Craig Unger.

Dalam buku tersebut menyatakan bahwa orang Rusia tertarik kepada Trump untuk pertama kalinya yakni pada tahun 1977. Saat itu, Trump menikahi istri pertamanya yakni Ivana Zelnickova, model Cekoslowakia.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x