Dalam upaya untuk mencegah nasionalisme vaksin dan distribusi yang tidak adil, COVAX diciptakan pada bulan-bulan awal pandemi untuk memastikan bahwa logistik vaksin yang adil memberikan inokulasi yang menyelamatkan nyawa ke seluruh dunia.
Baca Juga: Mantan Pegulat WWE Bongkar Jati Dirinya dan Ubah Penampilan jadi Cantik: Inilah Saya, Transgender
Direktur Pelaksana COVAX Aurelia Nguyen, mengatakan bahwa ada peralihan dari tantangan ilmiah menuju tantangan distribusi.
Ia juga menjelaskan bahwa COVAX menyambut baik semua vaksin Covid-19 yang aman dan efektif, terlepas dari asalnya.
“Tidak ada satu vaksin atau produsen tunggal yang akan menjadi solusi satu-satunya,” tambah Nguyen.
Baca Juga: Persatuan Dukun Nusantara Bakal Gelar Festival Santet, Iwan Fals: Hati-hati!
Lebih lanjut peluncuran vaksin perdana akan mencakup sekitar 3% populasi setiap negara.
“Kami menargetkan untuk menyuntikkan tiga persen, yang merupakan jumlah petugas kesehatan yang akan divaksinasi pada paruh pertama tahun 2021 dan kemudian sepanjang sisa tahun 2021, peningkatan yang sangat cepat untuk dapat melindungi secara maksimal pada populasi berisiko ,” tambah Nguyen.
Setidaknya 1,3 miliar dosis yang didanai akan tersedia untuk 92 negara berpenghasilan menengah dan rendah yang tidak mampu membayar untuk vaksin Covid-19.
Baca Juga: ARMY Terkejut, Lagu Dynamite BTS Digunakan dalam Upacara Penghargaan Super Bowl 2021
Artikel Rekomendasi