Donald Trump Bebas, Peluang Mencalonkan Presiden AS Lagi Terbuka Lebar

- 14 Februari 2021, 11:00 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. /The Economic Times

PR PANGANDARAN - Demokrat berpendapat bahwa Donald Trump menyebabkan serangan kekerasan tersebut dengan mengulangi selama berbulan-bulan klaim palsu bahwa pemilu November 2020 telah dicuri darinya.

Selama persidangan, mereka berulang kali memutar rekaman Donald Trump memberitahu para pendukung untuk pergi ke US Capitol untuk 'melawan' kemenangan pemilihan Joe Biden beberapa jam sebelum kekerasan meletus.

Manajer pemakzulan Jamie Raskin dan Ted Lieu, mengatakan Donald Trump tahu betul bahwa pidatonya akan memicu kekacauan, dan bahwa dia tidak menunjukkan penyesalan atas kerusuhan berikutnya yang menewaskan lima orang.

Baca Juga: Beredar Julukan Korea Selatan 'Negara Pencuri', Diduga Tiongkok Bersikeras Klaim Banyak Tradisi Mereka Dicuri

Jika diberi kesempatan untuk menjabat di masa depan, kata mereka, Trump tidak akan ragu untuk mendorong kekerasan politik lagi.

Pengacara Trump berpendapat bahwa para perusuh bertindak atas kemauan mereka sendiri dan bahwa mantan presiden dilindungi oleh kebebasan berbicara, sebuah argumen yang beresonansi dengan sebagian besar Partai Republik.

Mereka mengatakan kasus itu dibawa oleh 'kebencian' Demokrat terhadap Trump dan menggambarkan persidangan itu sebagai 'perburuan penyihir yang tidak konstitusional'.

Baca Juga: Happy Valentine's Day, Ini 6 Alasan Mengapa Kamu Jangan Menyerah pada Cinta

Selama persidangan hari Jumat, pengacara Trump Michael van der Veen memutar rekaman politisi Demokrat yang menyerukan 'kerusuhan' dan 'pemberontakan'.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Metro


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x