'Pengecut Politik', Reaksi AS Gagal Mendakwa Donald Trump Mengecam Partai Republik

- 14 Februari 2021, 11:55 WIB
Presiden AS Donald Trump memberi isyarat saat ia berbicara selama rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Washington, AS, 6 Januari 2021.
Presiden AS Donald Trump memberi isyarat saat ia berbicara selama rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Washington, AS, 6 Januari 2021. /Foto: REUTERS/Jim Bourg/


PR PANGANDARAN - Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dan tokoh masyarakat lainnya bereaksi terhadap pemungutan suara Senat yang menyatakan Donald Trump tidak bersalah karena menghasut kerusuhan Capitol.

Legislator Partai Demokrat dan tokoh masyarakat lainnya di Amerika Serikat telah bereaksi dengan kemarahan atas hasil persidangan pemakzulan kedua mantan Presiden Donald Trump, setelah Senat AS memutuskan Trump tidak bersalah karena menghasut kerusuhan mematikan di Capitol Hill bulan lalu.

Dalam pemungutan suara Sabtu sore yang sebagian besar jatuh di sepanjang garis partai, Senat memberikan suara 57-43 menentang pemakzulan mantan presiden Republik.

Baca Juga: Mengejutkan, Ilmuwan Inggris Ciptakan Vaksin yang Bisa Memusnahkan Semua Varian Virus Corona dalam Setahun

Dewan Perwakilan Rakyat AS memakzulkan Trump pada Januari karena hasutan pemberontakan sehubungan dengan penyerbuan yang mematikan di Capitol oleh massa pendukungnya.

Senator Demokrat Bob Menendez, yang memilih untuk mendakwa Trump pada hari Sabtu, mengecam rekan-rekannya dari Partai Republik karena gagal menghukum mantan presiden, menuduh mereka menempatkan 'politik sesaat saat itu' sebelum sumpah mereka untuk membela Konstitusi AS.

"Secara pribadi, mereka mengeluh tentang perasaan terjebak oleh cengkeraman beracun Presiden Trump pada Partai Republik, namun menolak untuk membebaskan diri dengan memberikan suara untuk melarang dia mencalonkan diri untuk jabatan di masa depan," kata Menendez dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara yang dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Audi Marisa Pamer Angpao Imlek 2021 dari Suami: Ternyata Segini, Lu Pikir Gue Gerbang Tol?

"Ini murni kepengecutan politik dan saya khawatir penolakan mereka untuk meminta pertanggungjawaban Donald Trump akan memiliki konsekuensi negatif dan bahkan berbahaya bagi masa depan negara kita," tuturnya.

Sementara itu tim hukum Trump telah menolak upaya Demokrat untuk mendakwa mantan presiden tersebut, menyebut persidangan itu 'menggelikan' dan tidak konstitusional karena Trump tidak lagi menjabat.

"Tuan Trump tidak bersalah atas tuduhan terhadapnya," kata pengacara Trump Michael van der Veen dalam argumen penutupnya pada Sabtu sore.

Baca Juga: Arya Saloka Bongkar Pendapatan 'Fantastis' dari Sinetron Ikatan Cinta: Duitnya Buat Makan

"Tindakan menghasut tidak pernah terjadi," katanya.

Dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara, Trump -satu-satunya presiden AS yang pernah dimakzulkan dua kali menyebut sidang Senat sebagai 'fase lain dari perburuan penyihir terbesar dalam sejarah negara kita' dan berjanji bahwa gerakan Make America Great Again akan terus berlanjut.

Legislator Republik lainnya, serta pendukung Trump di AS dan luar negeri, menyambut baik hasil pemungutan suara pemakzulan tersebut.

Baca Juga: Terdampak Pandemi, Festival Sirkus BIAC Prancis Beberkan Cara Penyesuaian Aturan Covid-19

"Saya menentang Senat yang mengambil yurisdiksi dalam persidangan ini sejak awal," kata Senator Republik Ted Cruz, yang memilih untuk membebaskan Trump dan mengatakan tuduhan penghasutan hanyalah tindakan balas dendam partisan yang terburu-buru.

"TIDAK BERSALAH' Sekarang mungkin akan lebih baik jika para senator berhenti melakukan uji coba pertunjukan untuk waktu siaran bebas dan benar-benar mulai bekerja untuk rakyat Amerika untuk suatu perubahan," tweet Donald Trump Jr.

"Syukurlah upaya kedua untuk mendakwa Trump sudah berakhir," politisi sayap kanan Inggris Nigel Farage juga mengatakan di Twitter.

Baca Juga: Peringatan Keras Bill Gates: Perubahan Iklim Lebih Ganas dari Pandemi Virus Corona

"Donald sekarang bisa bertarung lagi," tulisnya.***

 

Editor: Imas Solihah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah