Hiu Bersinar dalam Kegelapan Ditemukan di Selandia Baru, Begini Penampakannya

- 4 Maret 2021, 16:55 WIB
Jurnal Bioluminescence of the Largest Luminous Vertebrate, the Kitefin Shark, Dalatias licha: First Insights and Comparative Aspects/*Jeromme Maleffet
Jurnal Bioluminescence of the Largest Luminous Vertebrate, the Kitefin Shark, Dalatias licha: First Insights and Comparative Aspects/*Jeromme Maleffet //*Jeromme Maleffet

Lebih lanjut, hiu sirip layang-layang dikatakan dapat berenang 984 kaki di bawah permukaan laut. Mereka diketahui memakan hiu, ikan, dan krustasea lainnya.

Baca Juga: Bunga Zainal Bandingkan Tes PCR dengan Pedihnya Perselingkuhan, Sebut Bikin Merem Melek

Penelitian tersebut dilakukan oleh ahli biologi kelautan dari Belgia dan Selandia Baru dan diterbitkan di Frontiers in Marine Science journal.

“Bioluminescence sering dilihat sebagai peristiwa spektakuler namun tidak biasa di laut, tetapi mengingat luasnya laut dalam dan munculnya organisme bercahaya di zona ini, kini semakin jelas bahwa menghasilkan cahaya di kedalaman merupakan keharusan,” ujarnya.

Ketiga hiu tersebut ditemukan di wilayah laut yang disebut ‘zona senja’. Ini adalah area sekitar 656 - 3.200 kaki di bawah permukaan yang tidak terjangkau sinar matahari.

Baca Juga: Aksi Heroik Kurir Vietnam, Tangkap Balita 3 Tahun yang Jatuh dari Lantai 12 Apartemen

Hiu diperkirakan menggunakan cahaya mereka untuk menarik atau bersembunyi dari mangsa di kedalaman ini dan bahkan mungkin menggunakannya untuk membingungkan calon predator.

Namun, hiu sirip layang-layang sangat besar sehingga tidak memiliki banyak predator.

Sementara itu peneliti terus mempelajari alasan mengapa hiu tersebut dapat bersinar.

Baca Juga: Gegara Covid-19, Aurel Hermansyah Sebut Pernikahannya Mundur: Banyak yang Nggak Aku Sangka

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x