Sambil Menangis, Seorang Biarawati Berlutut di Depan Militer Myanmar agar Tak Tembaki Pengunjuk Rasa

- 9 Maret 2021, 18:45 WIB
Potret biarawati yang menangis dan berlutut di hadapan militer dan polisi Myanmar.
Potret biarawati yang menangis dan berlutut di hadapan militer dan polisi Myanmar. /Twitter/@htinkthu

PR PANGANDARAN - Protes anti kudeta militer di Myanmar masih terus berlangsung dan semakin mencekam dengan banyaknya tembakan yang menyerang para pengunjuk rasa, hingga menyebabkan kematian.

Seorang biarawati berlutut di depan polisi dan militer di sebuah kota di utara Myanmar dan memohon kepada mereka untuk berhenti menembak pengunjuk rasa yang menentang kudeta militer.

Video menunjukkan sang biarawati, bernama Suster Ann Rose Nu Tawng dengan jubah putih dan kebiasaan hitam berlutut di sebuah jalan di kota Myitkyina pada Senin, 8 Maret 2021.

Baca Juga: Dituding Terima Uang Haram Rp150 Juta Hasil Korupsi Bansos, Cita Citata: Si Artis Gak akan Tau

Sambil menangis, biarawati tersebut berlutut dan berbicara kepada dua polisi yang juga berlutut agar segera menghentikan kekerasan.

"Saya berkata, saya tidak ingin melihat masalah apa pun di sini dan tidak bisa pergi jika polisi tidak pergi," katanya, seperti dikuti PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

"Saya memohon kepada mereka untuk tidak menembak anak-anak," katanya sambil terisak.

Baca Juga: Imbas Sikap Meila Lau pada Iriana Jokowi, Kaesang Pangarep Tak Sudi Hubungi Felicia Lagi

Tawng dan salah satu polisi kemudian menyentuhkan dahi mereka ke tanah.

Setidaknya dua pengunjuk rasa tewas akibat tembakan di kepala dan tiga lainnya terluka di kota itu pada Senin, kata saksi mata.

Tawng juga berada di antara pengunjuk rasa dan garis polisi akhir bulan lalu, memohon perdamaian, media lokal melaporkan.

Baca Juga: Arya Saloka Makin Tajir di Tahun 2021, Kini Jajal 3 Bisnis Kekinian Selingan Sinetron Ikatan Cinta

Lebih dari 60 orang telah tewas dan lebih dari 1.800 ditahan dalam tindakan keras terhadap protes terhadap kudeta 1 Februari, kata sebuah kelompok advokasi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah