Network
PR PANGANDARAN – Menurut Melinda Gates, yang turut mendirikan The Bill and Melinda Gates Foundation bersama suaminya, mengatakan bahwa dia didorong oleh tanda-tanda kemajuan dalam perang melawan vaksin, tetapi memperingatkan bahwa jalan masih panjang.
"Mungkin akan keluar pada tahun 2022, sejujurnya, bahwa sebagai dunia kita memiliki cukup vaksin di luar sana," katanya kepada CNBC, Senin.
Ia pun mengatakan dengan optimis bahwa ada kemungkinan di tahun 2022 manusia telah memiliki kekebalan penuh terhadap virus.
Baca Juga: Billy Syahputra Ogah Disebut Putus dengan Amanda Manopo: Nanti Pasti Ketahuan Juga!
"Jadi akan ada waktu di tahun 2022 di mana kita memiliki kekebalan kawanan penuh," ujarnya.
Diketahui 60 juta orang di Amerika Serikat sejauh ini telah mendapatkan setidaknya satu vaksinasi Covid-19, mewakili 18,1 persen dari populasi.
Di antara mereka yang berusia di atas 65 tahun, yang dianggap paling rentan, 65,3 persen telah divaksinasi.
Baca Juga: Dihadiri Dewan Pers, PRMN Gelar TOT dan Lahirkan Para Penguji UKW
Dr Anthony Fauci, kepala penasihat medis Presiden Joe Biden, mengatakan tujuannya adalah untuk memvaksinasi antara 70 persen dan 85 persen populasi Amerika Serikat.
Gates memuji perusahaan farmasi karena melakukan pekerjaan yang luar biasa.
“Itu adalah kolaborasi baru, yang belum pernah kami lihat sebelumnya,” katanya.
Baca Juga: Menangis Berlebihan, Pengantin Wanita di India Tiba-tiba Jatuh dan Meninggal Dunia
Dia mengatakan pemerintah Amerika Serikat telah melangkah lebih jauh, dan menggambarkan perbedaan antara pemerintahan Trump dan Biden sebagai 'siang dan malam'.
“Apakah itu sempurna, sama sekali tidak,” katanya.
Meghan Fitzgerald, seorang investor dan profesor kebijakan perawatan kesehatan di Universitas Columbia, mengatakan kepada Yahoo Finance bahwa dia secara luas setuju dengan penilaian Gates.
Baca Juga: Histeris saat Ashraf Sinclair Sulit Dibangunkan, BCL: Gue Ketakutan, Ngerasa Gak Ada yang...
Dia mengatakan dia berharap untuk melihat kekebalan kawanan di Amerika Serikat di akhir musim panas.
“Saya tidak terlalu optimis di ujung depan, hanya karena logistik, hanya karena distribusinya,” ujarnya.
“Virus ini tidak akan hilang jika kita hanya mengatasi sebagian dari Amerika Serikat atau bahkan hanya Amerika Serikat. Ini adalah pandemi global. Virus tidak mengenal batas,” sambungnya.
Baca Juga: Nadya Arifta dan Kaesang Tidak Ada Rencana Lamaran, Keluarga: Seseorang Ngaku-ngaku Jadi Paman!
Dr George Rutherford, seorang ahli epidemiologi dan ahli penyakit menular di UC San Francisco, mengatakan kepada The Los Angeles Times bahwa dia memperkirakan sekitar 67 persen populasi membutuhkan kekebalan terhadap Covid-19 untuk mendapatkan kekebalan kawanan.***
Artikel Rekomendasi