Pasien Covid-19 di Ohio Alami Sesuatu yang Aneh pada Kelaminnya Sebelum Meninggal Dunia

- 10 Maret 2021, 14:25 WIB
Pasien Covid-19 di Ohio alami sesuatu pada kelaminnya sebelum dinyatakan meninggal dunia
Pasien Covid-19 di Ohio alami sesuatu pada kelaminnya sebelum dinyatakan meninggal dunia /Foto: unsplash.com/Mufid Majnun/

PR PANGANDARAN – Dokter menemukan seorang pria berusia 69 tahun, dari Ohio, Amerika Serikat, mengalami ereksi setelah mereka membalikkannya di ranjang rumah sakit setelah 12 jam tengkurap.

Seorang pasien Covid-19 menderita ereksi tiga jam yang disebabkan oleh virus corona, klaim sebuah penelitian.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Mirror, seorang pria meninggal karena Covid-19, setelah menderita ereksi tiga jam yang disebabkan oleh penyakit itu.

Baca Juga: Bukan Amanda Manopo, Anak Indigo Ramal Billy Syahputra Bakal Nikahi Wanita Ini dalam Waktu Dekat

Pasien Covid, dari Ohio, Amerika Serikat, ditempatkan di ventilator di Rumah Sakit Miami Valley pada Agustus tahun lalu setelah terjangkit penyakit tersebut.

Dokter meninggalkan pria 69 tahun itu tengkurap selama 12 jam dalam upaya untuk membantunya bernapas, tetapi ketika mereka membalikkannya kembali, dia mengalami ereksi.

Mereka mencoba mengurangi pembengkakan dengan kompres es tetapi tidak berhasil, kata dokter dalam The American Journal of Emergency Medicine.

Baca Juga: Jadi Bahan Gunjingan Rakyat Indonesia, Pakar Ekspresi Baca Gelagat Kaesang: Dia Sangat Malu!

Setelah tiga jam mereka terpaksa mengalirkan darah dari penisnya dengan jarum.

Ia didiagnosis dengan kondisi priapisme aliran rendah, yaitu ketika darah terperangkap di lingga.

Meski ereksinya hilang, pria itu kehilangan nyawanya dalam perawatan intensif setelah paru-parunya berhenti bekerja.

Baca Juga: Melinda Gates Kabarkan Berita Gembira, Covid-19 Berakhir di Tahun 2022

Petugas medis percaya priapisme itu disebabkan oleh penggumpalan darah, yang diketahui sebagai komplikasi dari virus corona.

Ahli bedah urologi Birmingham Dr Richard Viney kemudian memberikan pernyataannya.

"Kami belum pernah melihat kasus priapisme terkait Covid seperti ini, dan kami telah menangani lebih banyak pasien Covid daripada rumah sakit Eropa lainnya sejauh yang saya ketahui, jadi inilah jelas merupakan manifestasi Covid yang langka tetapi dapat dijelaskan," ujarnya.***

 

Itu terjadi setelah seorang pria berusia 62 tahun di Prancis menderita priapisme saat dirawat karena Covid-19 yang parah.

Petugas medis kembali menemukan gumpalan darah di penisnya dan harus menggunakan jarum untuk mengurangi ereksi tersebut.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah