8 Orang Tewas dalam Protes anti-Kudeta, Militer Myanmar Tuduh Aung San Suu Kyi Terima Suap

- 11 Maret 2021, 22:05 WIB
Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi saat penganugerahan penghargaan Nobel di Balai Kota Oslo, 16 Juni 2012.
Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi saat penganugerahan penghargaan Nobel di Balai Kota Oslo, 16 Juni 2012. /Reuters/Cathal McNaughton/REUTERS

PR PANGANDARAN - Pemerintah militer Myanmar pada Kamis menuduh pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi telah menerima pembayaran ilegal atau suap, sementara delapan orang tewas ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan pada protes terhadap kudeta, kata saksi mata.

Kelompok hak asasi Amnesty International menuduh militer Myanmar mengadopsi taktik pertempuran melawan para demonstran.

Enam orang tewas di pusat kota Myaing ketika pasukan keamanan menembaki protes, kata seorang demonstran yang membantu membawa mayat ke rumah sakit kepada Reuters melalui telepon. Seorang petugas kesehatan di sana memastikan keenam kematian tersebut.

Baca Juga: Kemarahan Netizen pada Pemuda Korea Hina Indonesia Salah Sasaran, Ujung Oppa Angkat Bicara

"Kami memprotes dengan damai. Aku tidak percaya mereka melakukannya," kata pria berusia 31 tahun itu, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Satu orang tewas di distrik North Dagon di kota terbesar Yangon, kata saksi mata. Foto-foto yang diposting di Facebook menunjukkan seorang pria tengkurap di jalan, berdarah karena luka di kepala. Satu kematian dilaporkan di Mandalay.

Sebelum kematian hari Kamis, sebuah kelompok advokasi, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, mengatakan lebih dari 60 pengunjuk rasa tewas dan sekitar 2.000 orang ditahan oleh pasukan keamanan sejak kudeta 1 Februari terhadap pemerintah terpilih Suu Kyi.

Baca Juga: 27 Daftar Korban Tewas dalam Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Sumedang

Amnesty International menuduh tentara menggunakan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa dan mengatakan banyak pembunuhan yang telah didokumentasikan sama dengan eksekusi ekstra-yudisial.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x