Baca Juga: Demi Lepas dari Felicia, Denny Darko Terawang Kaesang Sengaja Bayar Nadya Arifta untuk Pura-pura
Maulana Khalid Rasheed mengecam program mewajibkan pelajaran agama Hindu di madrasah lewat sebuah analogi.
"Ini hampir mirip dengan meminta perguruan tinggi kedokteran untuk mengajarkan Alquran dan Alkitab daripada apa yang telah ditetapkan," kata Maulana Khalid Rasheed, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman DW pada Rabu, 10 Maret 2021.
Program tersebut dianggap Maulana Khalid Rasheed telah melanggar prinsip pendidikan di India yang menghargai perbedaan.
Baca Juga: Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut di Sumedang Bertambah Menjadi 29 Orang, Ini Daftarnya
Dengan adanya program wajib pelajaran agama Hindu di madrasah, para pelajar Muslim seolah dipaksa untuk bangga dengan agama mayoritas yang ada di India itu.
"Kebijakan pendidikan baru menekankan pada penciptaan rasa bangga terhadap 'keindiaan' dalam diri peserta didik. Ini bertentangan dengan arahan lembaga pendidikan,” tutur Rasheed.
Sebagaimana diketahui, NIOS telah menyediakan mekanisme pelajaran agama Hindu itu untuk tingkat dasar, menengah dan senior.
Baca Juga: VIRAL! Kritisi Jalan Rusak Bak Sungai, Seorang Guru di Sukabumi Dimarahi Oknum Perangkat Desa
Mekanisme tersebut juga diklaim telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh dewan pendidikan nasional dan negara bagian.
Artikel Rekomendasi