Oleh karena itu, Kilincer berkata bahwa dia memutuskan untuk mengirim putranya ke surga ketika masih tanpa dosa.
“Saya telah banyak berbuat dosa dan saya akan pergi ke neraka. Anak laki-laki saya akan terus berbuat dosa seiring bertambahnya usia. Semakin lama seseorang hidup, semakin banyak mereka berdosa,” tutur Killincer.
Baca Juga: Pengunjuk Rasa anti-Kudeta Militer Myanmar Gunakan Tato sebagai Bentuk Perlawanan Baru
Kilincer mengatakan kepada polisi bahwa pada hari kejadian, dia sengaja menyuruh istrinya Rabia Kilincer untuk berbelanja.
Dia kemudian duduk di atas kaki putranya dan mencekiknya sampai mati dengan tangan kosong.
Kilncer kemudian mengunci pintu dan menelepon polisi untuk melaporkan bahwa dia telah membunuh seseorang.
Baca Juga: Lucinta Luna Akui Jadi Rajin Ibadah saat Dipenjara: Aku Sekarang Agamais, Sering Ikut Pengajian
Polisi tiba di lokasi dan menemukan kematian Huseyin lalu membawa tubuhnya ke rumah sakit untuk diotopsi.
Para penyelidik menemukan bahwa Kilincer telah merencanakan pembunuhan itu dua minggu sebelumnya.
“Saya tidak ingin putra saya jatuh ke dalam godaan saat dia besar dan menjadi seperti saya. Saya ingin mengirim dia ke surga saat dia masih tanpa dosa,” pungkas Kilincer.***
Artikel Rekomendasi