Disorot Media Asing, Kisah Sadiman Pejuang Lingkungan Indonesia yang Pernah Disebut Gila di Jawa Tengah

- 22 Maret 2021, 13:15 WIB
Sadiman, kakek yang peduli dengan lingkungan menanam pohon di perbukitan Jawa Tengah setelah daerahnya alami kebakaran hutan.
Sadiman, kakek yang peduli dengan lingkungan menanam pohon di perbukitan Jawa Tengah setelah daerahnya alami kebakaran hutan. /reuters.com

“Saya berpikir, jika tidak menanam pohon beringin, daerah ini akan menjadi kering. Dan menurut pengalaman saya, pohon beringin dan pohon ficus bisa menyimpan banyak air,” kata Sadiman sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sadiman, yang selalu mengenakan baju safari dan topi memang seperti kebanyakan dari orang Indonesia. Walau demikian, ia benar-benar mendedikasikan hidupnya guna menjaga kelestarian lingkungan.

Alasan Sadiman menanam pohon beringin hingga 11.000 jumlahnya, antara lain adalah akarnya yang panjang dan menyebar luas dapat membantu menahan air tanah dan mencegah erosi tanah. Pohon beringin yang rimbun tersebut juga tumbuh lebih dari 250 hektar (617 hektar).

Baca Juga: Aurel dan Ashanty Diserang Gara-gara Kebaya KD, Azriel Kesal hingga Putuskan Nikah di Luar Negeri?

Berkat usahanya, mata air telah terbentuk di mana dulu ada tanah tandus dan gersang, airnya dialirkan ke rumah-rumah dan digunakan untuk mengairi pertanian.

Perjuangan Sadiman menghijaukan daerah tempat tinggalnya yang kering bukan perkara mudah. Ia awalnya sempat diejek gila oleh masyarakat setempat, karena terus menerus membawa bibit pohon beringin ke desa.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Prsoloraya.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Perjuangan Sadiman, Dari Disebut Gila oleh Warga hingga Menghijaukan Bukit Gersang di Jawa Tengah'.

Baca Juga: ‘Hancurkan Tatanan Dunia’, Anak Indigo Bongkar Dalang di Balik Covid-19

Menurut masyarakat setempat, banyaknya pohon beringin dapat mendatangkan banyak mahluk halus. Alasan tersebut yang awalnya membuat warga setempat, tidak nyaman dengan aktivitas Sadiman setiap hari.

“Orang-orang mengejek saya karena membawa bibit pohon beringin ke desa, karena mereka merasa tidak nyaman karena mereka yakin ada makhluk halus di pohon itu,” ujar Sadiman.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: PR Solo Raya


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x