Pandemi Covid-19 Diprediksi Segera Berakhir? Simak Penjelasan WHO Berikut Ini

- 23 Maret 2021, 20:00 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan penjelasan mengenai kapan waktu pandemi Covid-19 berakhir dan dunia kembali normal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan penjelasan mengenai kapan waktu pandemi Covid-19 berakhir dan dunia kembali normal. /Twitter.com/@PeterASinger/

PR PANGANDARAN – Banyak orang merasa khawatir virus akan terus bermutasi dan gelombang baru Covid-19 terjadi.

Namun, perdebatan mengenai waktu berakhir Covid-19 ini dimulai saat Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Henri Kluge mengatakan kepada radio Denmark bahwa pandemi akan berakhir dalam beberapa bulan ke depan.

Setelah perdebatan sengit di antara para ahli dan media sosial, Kluge mengklarifikasi ucapannya dan menyampaikannya kepada penyiar ZDF Jerman terkait akhir pandemi Covid-19.

Baca Juga: Digosipkan Dekat, Billy Syahputra dan Memes Prameswari Diterawang Bakal Berakhir Pura-pura Pacaran

“Saya tidak pernah mengatakan itu,” kata Kluge dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari DW pada Selasa, 23 Maret 2021.

Sebaliknya, dia mengatakan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

"Saya akan mengatakan sebagai hipotesis bahwa pandemi akan berlalu pada awal tahun 2022. Virus Corona akan tetap ada, tetapi tindakan kritis tidak lagi diperlukan,” ucap Kluge.

Baca Juga: Ilene INTM Akui Pernah Depresi, Deddy Corbuzier: Kalo Begitu, Kamu Menghina Tukang Martabak

Christian Drosten, seorang ahli virologi di rumah sakit Charite Berlin, tak setuju dengan spekulasi bahwa virus Corona akan melemah.

"Saat ini tidak ada tanda-tanda melemahnya virus itu. Itu menjadi spekulasi murni," ujar Drosten.

Pada awal Januari, ahli virologi itu mengatakan membutuhkan waktu yang sangat lama sebelum virus menjadi endemik, yang berarti masih ada tetapi hanya terjadi di tingkat lokal.

Baca Juga: Dikabarkan Terlibat Konflik dengan Nagita Slavina, Yuni Shara Bahas 'Project' Raffi Ahmad

Drosten bahkan mengatakan kepada majalah Der Spiegel Jerman bahwa situasinya bisa menjadi jauh lebih buruk pada tahun 2021 sebelum menjadi lebih baik.

Karl Lauterbach, seorang ahli epidemiologi Jerman dan anggota parlemen Bundestag, memperingatkan agar jangan terburu-buru melonggarkan pembatasan.

Pada akhir Februari, jumlah infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia sekitar 114 juta, di mana sekitar 2,5 juta orang yang terinfeksi meninggal dan lebih dari 64,4 juta bisa kembali sembuh.

Baca Juga: Gagal Dapat SIM usai 192 Kali Tes, Pria ini Habiskan Rp22 Juta demi Bisa Mengemudi

Secara keseluruhan, jumlah tersebut memang menakutkan karena virus terus menyebar di beberapa negara serta adanya kekhawatiran tentang gelombang ketiga yang dipercepat oleh mutasi.

Namun, WHO melaporkan bahwa infeksi global telah menurun secara signifikan selama hampir dua bulan, jauh lebih cepat dan lebih intens dari yang diperkirakan.

Pertengahan Januari masih mencapai 700.000 kasus baru per hari, tapi kemudian turun menjadi setengah dari jumlah itu dan kematian karena Covid-19 juga menurun hampir setengahnya dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: ARMY Penasaran? Jungkook dan V BTS Ternyata Punya Tahi Lalat yang Bisa Berubah Jadi Gajah

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut penurunan angka sebagai tanda harapan bumi kembali normal.

"Tren ini adalah pengingat bahwa meskipun kita membahas vaksin hari ini, Covid-19 dapat ditekan dan dikendalikan dengan masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.

“Dan memang, itulah yang telah dilakukan banyak negara,” sambungnya di WHO Vaccines and Global Health Symposium pada akhir Februari.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: DW


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah