PR PANGANDARAN - Biro Imigrasi Filipina (BI) sedang menyelidiki tuduhan bahwa beberapa petugas terlibat dalam perdagangan 44 wanita untuk bekerja di Suriah, katanya pada Rabu, 24 Maret 2021.
Penyelidikan Senat tentang skema perdagangan manusia diberitahukan bahwa para wanita tersebut melakukan perjalanan dengan visa turis dari Filipina ke Dubai, tempat mereka dijanjikan pekerjaan.
Mereka (wanita) kemudian "dikurung di dalam asrama yang gelap dan kotor dan disuruh tidur di lantai", kata Senator Risa Hontiveros, ujung tombak penyelidikan, sebelumnya.
Baca Juga: Mengenal Sinking Fund, Cara Menabung Asyik untuk Bersenang-senang Tanpa Rasa Bersalah
Setelah visa 30 hari mereka kedaluwarsa, para perempuan tersebut dipaksa pergi ke Damaskus, di mana mereka dijual kepada majikan seharga US $ 10.000.
"Petugas imigrasi kami tampaknya mengirim wanita kami ke dalam perbudakan," kata Hontiveros pekan lalu, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia.
Puluhan orang melarikan diri ke kedutaan Filipina di ibukota Suriah "karena kondisi kerja yang keras", kata kementerian luar negeri bulan lalu.
Ini telah memulangkan setidaknya enam pekerja tidak berdokumen setelah mendapatkan visa keluar untuk mereka.
Artikel Rekomendasi