PR PANGANDARAN - Seorang pria bernama, Mohammed Al-Zaidi di daerah kota Taiz, di Yaman bagaian barat daya membunuh seorang muazin. Ia dilaporkan membunuh muazin karena mengaku terganggu oleh suara azan.
Mohammed Al-Zaidi, dikabarkan melakukan perilaku kejamnya itu pada Selasa, 23 Maret 2021 lalu. Ia pun diduga membunuh muazin karena suara azan keras yang selalu mengganggu tidur.
Dikutip dari dari media lokal Al-Arabiya dari media berbahasa Arab, The New Arab, pria itu membunuh muazin dari Masjid Al-Rahma karena suara azan yang selalu menganggu tidur.
Baca Juga: Makin Panas, Sepupu Kartika Putri Disebut Ingin Menjebak Dirinya, dr Richard Lee Beberkan Bukti
Korban atau muazin yang diketahui bernama Mahyoub Shamsan Al-Zaghrouri, tewas seketika dalam perselisihan tersebut.
Dikutip PikiranRakyat.Pangandaran.com dari situs Al-Arabiya, menyebutkan bahwa Al-Zaidi yang tinggal berdekatan dengan Masjid Al-Rahma pernah beberapa kali mencoba melakukan penyerangan terhadap Al-Zaghrouri.
Hingga pada akhirnya, ia membawa pisau pada saat dia menghadapi muazin yang berusia 70 itu.
Muslim sholat lima kali sehari dan sholat paling awal dilakukan sebelum fajar.
Suara azan di dini hari hampir terdengar di mana-mana, setiap hari di hampir semua negara Muslim, meskipun kerasnya suara azan bisa berbeda-beda.
Otoritas keamanan Yaman mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menangkap Al-Zaidi setelah insiden tersebut, meskipun dia berusaha untuk menghalangi dirinya sendiri di rumahnya. Dia juga dilaporakan sempat mencoba menyerang petugas dengan golok, kata mereka.
Berbagai sumber dari media lokal mengatakan bahwa pembunuhan seorang muazin karena melakukan azan dengan suara keras belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Jumat 26 Maret 2021: Indosiar, Trans TV, dan Trans 7, Ada Lapor Pak! dan LIDA 2021
Tetapi hal itu kemudian terjadi setelah adanya kampanye di media sosial melawan gangguan semacam itu, terutama pada dini hari.
Pertempuran brutal terus berlanjut di Taiz antara pemberontak Houthi Yaman, yang mengepung sebagian besar kota, dan pasukan yang setia kepada pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dari Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi.
Artikel Rekomendasi