PR PANGANDARAN – Perwira tinggi militer dari Amerika Serikat (AS) mengutuk penggunaan kekuatan mematikan oleh pasukan keamanan Myanmar.
Lebih lanjut Amerika Serikat (AS) mengatakan militer negara telah kehilangan kredibilitas dengan rakyatnya.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, tindakan ini merupakan deklarasi langka oleh komandan militer paling senior dari negara-negara di seluruh dunia, termasuk di Asia dan Eropa.
Itu terjadi setelah laporan berita dan saksi mata mengatakan pasukan keamanan Myanmar menewaskan 114 orang pada hari Sabtu.
Peristiwa itu terjadi pada Hari Angkatan Bersenjata . Hari paling berdarah dari penumpasan terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi sejak kudeta militer bulan lalu.
"Sebagai Kepala Pertahanan, kami mengutuk penggunaan kekuatan mematikan terhadap orang-orang tak bersenjata oleh Angkatan Bersenjata Myanmar dan dinas keamanan terkait," ujar draf pernyataan tersebut.
Baca Juga: Jadi Pendekar Hukum yang Mendunia, Hotman Paris Tidak akan Usir Istri dengan Jurus Maut Hukum
Itu ditandatangani oleh 12 kepala pertahanan dari Australia, Kanada, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan, Inggris dan Amerika Serikat.
Artikel Rekomendasi