PR PANGANDARAN - Dinamika politik di Myanmar tidak kunjung usai, keadaan di Myanmar justru kini makin panas.
Dalam menghadapi para demonstran, militer Myanmar kini justru semakin ganas.
Banyak para demonstran yang terluka ketika aksi unjuk rasa, tercatat sudah 60 orang tewas.
Baca Juga: Ternyata Aliran Sesat Hakekok Balakusta di Pandeglang Bukan Kali Pertama, MUI Ambil Langkah Tegas
Dmitry Peskov selaku juru bicara pemerintah Rusia mengatakan, pihaknya menganggap situasi di Myanmar menjadi semakin mengkhawatirkan.
"Kami menilai situasi ini mengkhawatirkan, dan kami prihatin dengan informasi yang datang dari sana tentang meningkatnya jumlah korban sipil," ucap Dmitry Peskov, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Anadolu Agency, Minggu, 14 Maret 2021.
Menurut Dmitry Peskov, keadaan Myanmar saat ini mengkhawatirkan. Pihaknya memantau dengan cermat kondisi Myanmar.
“Ini adalah masalah yang mengkhawatirkan bagi kami. Kami memantau dengan cermat apa yang terjadi di sana," ungkapnya.
Baca Juga: Menganggur, Pria Ini Tuntut Orang Tuanya Usai Potong Uang Mingguan Rp8 Juta
Dmitry Peskov menyebut pihak berwenang Rusia juga mempertimbangkan kemungkinan penangguhan kerja sama militer dengan Myanmar.
Artikel Rekomendasi