“Kami melompat keluar ke salju tapi kami tenggelam ke pinggang kami, jadi kami bergegas kembali ke badan pesawat, tempat kami merawat yang terluka,” ujarnya.
“Ada 27 dari kami yang hidup, dengan 24 tidak terluka. Saya memiliki luka kecil di lutut saya,” sambungnya.
Baca Juga: Operasi Mata Jarak Jauh Berbasis 5G Dilakukan pada Pasien di Xinjiang, ini Detailnya
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Dalam kegelapan Luis merasakan panas tubuh pria lain, ia adalah Roberto Canessa yang berusia 19 tahun.
Mereka menghabiskan malam meringkuk bersama mencoba untuk tetap terjaga. Kontak manusia itu membuat mereka tetap hidup.
Keesokan paginya mereka semua membangun dinding dari koper untuk melindungi dari hawa dingin dan mendengarkan radio yang mereka temukan,sambil menunggu berita penyelamatan.
Namun, setelah 10 hari mereka mendengar berita yang menghancurkan bahwa pencarian telah dibatalkan.
“Mengetahui kami tidak memiliki makanan tersisa, kami mulai mendiskusikan hal yang tidak terpikirkan, memakan daging beku teman-teman kami yang telah meninggal,” ujarnya.
Artikel Rekomendasi