Ledakan itu melukai 19 orang dan menewaskan dua tersangka pelaku bom bunuh diri, yang diduga pasangan suami istri yang telah menikah tujuh bulan lalu.
Baca Juga: April Mop Jatuh pada Hari Ini, Berikut Kisah Lelucon Keterlaluan yang Sebabkan Hukuman Mati
Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa penyerang merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat.
Seorang mantan anggota JAD, yang berbicara tanpa menyebut nama, yang merupakan bagian dari kelompok di Jawa Barat bahwa JAD adalah cabang dari kelompok ISIS.
“Sederhananya, ideologi JAD berarti Anda mendukung Abu Bakr al-Baghdadi dan berjanji untuk menjalankan segala arah dari para pemimpin ISIS. Anda diajari untuk memusuhi orang kafir dan semua penguasa yang tidak ingin menerapkan hukum Islam. Menurut ISIS, ini adalah agama yang sempurna," ungkapnya.
Baca Juga: Senjata Teroris Diduga Air Soft Gun, Deddy Corbuzier: Ini Kalau Benar, Nembak Orang Enggak Akan Mati
Mantan anggoga teroris itu mengatakan bahwa penyerangan terhadap gereja di Makassar mengikuti pola yang mirip dengan serangan gereja di Surabaya pada tahun 2018.
"Ketika saya menjadi anggota JAD, saya juga disuruh untuk melakukan pengintaian di sebuah candi di Surabaya dan merencanakan penyerangan di sana," ujarnya.
Akan tetapi, ada terlalu banyak kendala dalam rencana tersebut sehingga gagal. Tempat ibadah telah menjadi target favorit JAD karena penjagaannya yang lemah dan kemungkinan korban jiwa lebih besar daripada target polisi atau militer.
Baca Juga: Senjata Teroris Diduga Air Soft Gun, Deddy Corbuzier: Ini Kalau Benar, Nembak Orang Enggak Akan Mati
Artikel Rekomendasi