Anaknya baru saja memasuki TK dan dia meramalkan bahwa akan ada banyak biaya yang dibutuhkan untuk pendidikan anaknya di masa depan.
Inilah yang menyebabkan putra Yamashita menolak meninggalkan pekerjaannya dengan gaji yang layak di rumah sakit tempatnya bekerja daripada mengambil alih klinik milik ayahnya.
Meskipun Yamashita memiliki Rp8,1 miliar di dalam tabungannya, namun ia telah menghabiskan lebih dari Rp40 miliar sejak membuka kliniknya tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa Yamashita hanya mendapatkan satu per-lima dari pendapatannya.
Belum lagi ditambah harus membayar biaya kedua putrinya dan anak-anak mereka. Tabungannya pun secara berangsur-angsur habis.
Yamashita kini berusia 88 tahun dan menyadari bahwa ia tidak lagi memiliki banyak waktu.
Ia bahkan sangat khawatir jika meninggal suatu hari nanti dan resah dengan nasib kehidupan kedua orang putrinya.
Selama beberapa tahun terakhir, Yamashita hanya dapat berharap agar kedua putrinya dapat menemukan cara menghidupi dirinya sendiri.***
Artikel Rekomendasi