Disorot Media Asing, AL Indonesia Disebut Tak Punya Cukup Dana Usai Tenggelamnya KRI Nanggala 402

- 23 April 2021, 18:50 WIB
Disorot Media Asing, AL Indonesia Disebut Tak Punya Cukup Dana Usai Tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Disorot Media Asing, AL Indonesia Disebut Tak Punya Cukup Dana Usai Tenggelamnya KRI Nanggala 402. /Foto: ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT/

PR PANGANDARAN – Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 turut disorot oleh media asing.

Diberitakan oleh New York Times, kontak terakhir dari KRI Nanggala 402 pada pukul 3 Rabu, 21 April 2021, setelah itu kapal menghilang di pulau Bali.

Kementerian Pertahanan Indonesia telah melacak KRI Nanggala yang membawa 53 orang. Di tempat tenggelamnya kapal ditemukan lapisan minyak yang diklaim sebagai bukti kerusakan kapal menurut Laksamana Pertama Julius Widjojono, juru bicara Angkatan Laut Indonesia.

Baca Juga: Imbas Lonjakan Covid-19 India, Pemerintah Indonesia Menghentikan Pemberian Visa WNA

Permintaan terakhir dari KRI Nanggala 402 untuk turun ke bagian yang lebih dalam di Laut Bali untuk menembakkan torpedo sebagai latihan, di mana perairan itu mempunyai kedalaman setidaknya 1.900 hingga 2.300 kaki (atau sekitar 600 hingga 700 meter).

Permintaan itu dikabulkan, tetapi kontak dengan KRI Nanggala 402 langsung hilang. Kapal selam KRI Nanggala 402 dibuat pada tahun 1977 di Jerman dan terakhir dirawat pada Mei 2018.

KRI Nanggala 402 memiliki panjang sekitar 196 kaki dan lebar lebih dari 19 kaki yang muat untuk menampung 34 awak kapal.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 23 April 2021: Al Berhasil Temukan Kebenaran Reyna hingga Elsa Dibayangi Trauma

"Kualitas awak angkatan laut tidak diragukan lagi, tapi perawatan terhadap kapal selam ini mungkin perlu dicek ulang," kata Connie Rahakundini Bakrie, pengamat militer di Universitas Indonesia dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Jumat, 23 April 2021.

Dua kapal Angkatan Laut Indonesia mencari kapal yang hilang serta dibantu oleh angkatan laut dari negara tetangga, seperti Australia dan Singapura.

Halaman:

Editor: Mela Puspita

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x