Berniat Saksikan Letusan Api di Puncak Gunung Berapi, Dua Mahasiswa Tewas Tersambar Petir

- 25 April 2021, 18:10 WIB
Ilustrasi tersambar petir.
Ilustrasi tersambar petir. /Pixabay/rauschenberger

PR PANGANDARAN - Dua mahasiswa tewas mengenaskan tersambar petir setelah mendaki puncak gunung berapi untuk saksikan letusan api.

Mahasiswa tersebut tewas tersambar petir di salah satu gunung berapi di pulau La Reunion, Prancis.

Dua mahasiswa tersebut ditemukan tewas pada Kamis, 22 April 2021 waktu setempat, dalam dugaan tersambar petir setelah mendaki gunung berapi di sebuah pulau Prancis di Samudra Hindia untuk saksikan letusan api secara langsung dari jarak dekat.

Baca Juga: Sesak saat Tahu KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam, Maia Estanty: untuk Pemerintah, Jangan Tambah Korban!

Polisi mengatakan ledakan sambaran petir mungkin telah menewaskan dua mahasiswa itu.

Adapun mayat dua mahasiswa itu ditemukan di dekat kerucut letusan Piton de la Fournaise di wilayah seberang laut Prancis, La Reunion.

Dua mahasiswa itu diperkirakan berusia 20-an dan telah melakukan perjalanan berjalan kaki di gunung berapi di tenggara pulau La Reunion.

Baca Juga: Soal KRI Nanggala 402, Jokowi: Upaya Terbaik Pencarian dan Penyelamatan Masih Kita Lakukan

Namun, kedua mayat itu justru ditemukan di kaldera utama gunung berapi, lubang yang terbentuk setelah magma meletus.

Para korban hanya diidentifikasi sebagai mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi di Akademi Reunion.

Polisi menduga para siswa mungkin telah terbunuh oleh sambaran petir mengingat rambut dan telapak kaki mereka terbakar.

Baca Juga: Lagu Sampai Jumpa Milik Endank Soekamti Dinyanyikan Awak Kapal Selam, Erix Soekamti: PrayForNanggala 402

Selain itu, efek ledakan juga terlihat, di mana gelombang kejut menyebabkan luka di dalam tubuh pada dua mahasiswa tersebut.

"Kami diberi tahu pada pukul 4/5 sore bahwa kedua pemuda itu belum kembali," kata Letnan Stéphane Narbaud, komandan Peleton Gendarmerie Gunung Tinggi.

Komandan mengatakan mereka memobilisasi empat personel melalui darat dan dua relawan yang mengetahui daerah itu melalui udara, bersama dengan dua personel lainnya yang terbang di atas kerucut letusan meskipun dalam kondisi yang sangat sukar.

Baca Juga: Hati Nathalie Holscher Akhirnya Luluh Berkat Pesan dari Ferdi, Kini Pulang ke Rumah Sule Usai Kabur?

"Autopsi dijadwalkan besok. Ilmuwan forensik akan fokus untuk mengetahui bagaimana mereka meninggal dan tanggal kematian mereka," tambah jaksa penuntut umum Caroline Calbo.

Lebih lanjut, Komandan Narbaud memperingatkan para pendaki untuk menjauh dari gunung berapi.

"Jangan mengambil risiko masuk ke dalam "kandang". Anda sudah melihat risikonya," katanya.

Baca Juga: Pernikahan Ustaz Abdul Somad di Depan Mata, Mantan Istri UAS: Apalah Dayaku, Kata Tak Merubah Fakta

Selain itu, dirinya juga menyebutkan kondisi jalanan setempat sangat tidak kondusif, mengingat adanya kabut yang tebal.

"Tidak ada jalan, ada kabut. Hanya ilmuwan dari Observatorium yang diperlengkapi yang bisa mendekati mulut letusan," tutupnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x