'Tsunami Covid-19' India akan Serupa Neraka, Dokter Ini Beberkan Prediksi Keadaan untuk Dua Minggu Mendatang

- 27 April 2021, 17:20 WIB
Seorang dokter beberkan prediksi keadaan India dalam dua minggu mendatang dengan klaim tsunami Covid-19 akan serupa neraka di negara anak benua itu.*
Seorang dokter beberkan prediksi keadaan India dalam dua minggu mendatang dengan klaim tsunami Covid-19 akan serupa neraka di negara anak benua itu.* //REUTERS/Adnan Abidi

PR PANGANDARAN - India tengah dilanda krisis tsunami Covid-19 dengan lonjakan kasus aktif Covid-19 tiap harinya, bahkan seorang dokter yang menangani Covid-19 telah memberi peringatan bernada prediksi bahwa dua minggu ke depan 'akan menjadi neraka'.

Lebih lanjut, dokter itu bernama dr. Shaarang Sachdev dari Rumah Sakit Khusus Super Perawatan Kesehatan Aakash mengatakan bahwa tsunami Covid-19 di India tersebut mengalami titik pandemi terburuk sejauh ini, mendekati serupa 'neraka'.

Adapun India yang mengalami tsunami Covid-19 itu mengumumkan rekor 349.661 kasus dan 2.767 kematian dalam 24 jam terakhir dengan banyak jasad yang berguguran, sehingga dokter itu pun memperkirakan lonjakan serupa 'neraka' itu akan berlanjut selama berminggu-minggu.

'Situasinya saat ini kritis," ujar Sachdev kepada Sky News, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Terbaru April 2021: PT Pelindo III (Persero) Buka Kesempatan untuk WNI Usia 30-40 Tahun

Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat hingga sekarang. Dua minggu ke depan akan menjadi neraka bagi kami. '

Menunjuk seorang wanita muda dengan ventilator, dia berkata: 'Wanita itu harus berada di ICU sekarang.

"Dia sudah di sini selama dua hari karena tidak ada tempat tidur dalam perawatan intensif," ujar Sachdev.

Baca Juga: Ternyata Nathalie Holscher Sempat Cerai saat Bulan Madu, Oma Hetty: Sule Keterlaluan!

Amerika Serikat pada Minggu memimpin janji dukungan internasional untuk India ketika negara itu bergulat dengan krisis Covid-19 yang memburuk dengan rekor tingkat kematian harian dan kekurangan medis yang parah.

Sistem perawatan kesehatan India telah berjuang untuk mengatasi lonjakan besar kasus, membuat keluarga pasien memohon bantuan di media sosial dan ibu kota New Delhi terpaksa memperpanjang lockdown yang ketat.

Fasilitas kesehatan yang rusak di negara-negara miskin juga terpapar pada hari Minggu ketika lebih dari 80 orang tewas ketika kebakaran mengoyak rumah sakit Baghdad untuk pasien Covid-19, memicu kemarahan dan penangguhan pejabat tinggi Irak.

India, yang memiliki populasi 1,3 miliar, telah mendorong peningkatan jumlah kasus global dalam beberapa hari terakhir, mencatat 349.691 kasus baru dan 2.767 kematian pada hari Minggu tertinggi sejak dimulainya pandemi.

Baca Juga: Seolah Tertekan Dinikahi Sule, Sahabat Sedih Sikap Nathalie Holscher Kini jadi Pendiam

Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat 'bertekad untuk membantu India pada saat dibutuhkan,' segera menyediakan pasokan bahan produksi vaksin, terapi, tes, ventilator dan APD.

Prancis berencana membantu India dengan kapasitas oksigen dalam beberapa hari mendatang untuk membantu negara itu mengatasi rekor lonjakan kasus Covid-19, kata kepresidenan Prancis, Minggu, 25 April 2021.

Sebuah penerbangan British Airways yang membawa 600 peralatan medis lepas landas dari London Heathrow menuju New Delhi malam ini.

Kiriman tersebut mencakup 495 konsentrator oksigen serta ventilator. Peralatan tersebut akan tiba di ibu kota India pada Selasa, 27 April 2021 pagi.

Baca Juga: Ruben Ungkap Sarwendah dan Betrand Peto Trauma Dirisak Netizen: Saya Tidak Bisa Apa-apa, Tapi..

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x