Taklukan Palestina Selama Puluhan Tahun, HRW Sebut Israel Berbuat Kejahatan Apartheid

- 28 April 2021, 16:00 WIB
 Ilustrasi Human Rights Watch alias HRW menilai Israel berbuat kejahatan apartheid kepada Palestina yang berhasil takluk puluhan tahun.*
Ilustrasi Human Rights Watch alias HRW menilai Israel berbuat kejahatan apartheid kepada Palestina yang berhasil takluk puluhan tahun.* /Pixabay

PR PANGANDARAN - Human Rights Watch (HRW) alias Organisasi hak asasi manusia internasional berbasis di New York tersebut merilis laporan setebal 213 halaman yang membawa nama Israel dan Palestina.

Laporan tersebut dirilis pada Selasa, 27 April 2021 merinci bagaimana Israel berusaha mempertahankan hegemoni Yahudi-Israel atas rakyat Palestina dari Sungai Jordan hingga Laut Mediterania.

“Sementara sebagian besar dunia segera bangkit melalui proses perdamaian selama puluhan tahun, penindasan (Israel terhadap) orang-orang Palestina sudah mencapai ambang batas yang penuh dengan definisi kejahatan apartheid,” direktur eksekutif HRW, Kenneth Roth.

Baca Juga: Segera Nikahi Gadis 19 Tahun, UAS Siapkan Mahar Emas 244 Gram Seharga Ratusan Juta

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Al Jazeera News, mereka berjuang untuk perdamaian Israel-Palestina, meskipun solusi sudah berikan satu atau dua negara bahkan kofederasi. Hal tersebut untuk hak asasi manusia yang perlu diakhiri,” paparnya.

Israel menolak laporan organisasi tersebut, lantaran adanya ‘propaganda’.

"HRW disebut memiliki agenda anti-Israel yang sudah aktif sejak lama hingga bertahun-tahun untuk memboikot Israel,” kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

Laporan HRW menyimpulkan kelompok hak asasi manusia B’Tselem , menerbitkan sebuah penelitan yang menemukan warga Palestina terbagi menjadi empat tingkatan perlakuan inferior, yakni tidak mendapatkan hak untuk menentukan nasib sendiri.

Baca Juga: Panduan Baru CDC: Masker Tak Wajib bagi Orang yang Sudah Disuntik Dua Dosis Vaksin Covid-19

Direktur Advokasi Organisasi Institut Palestina untuk Diplomasi Publik yang berbasis di Ramallah, Ines Abdel Razek mengatakan,  laporan HRW disambut baik untuk  menggeser tiang tujuan ke arah penerapan hukum internasional dan hak asasi manusia – dari pada "menyucikan dua negara. Ini hanya jalan keluar untuk menghibur Israel dalam impunitasnya”.

Hal ini merupakan kepentingan politik utama untuk memajukan mendesak pada pemahaman politik tentang Palestina dan Israel,” katanya kepada Al Jazeera,

“Meskipun membuat frustasi bagi warga Palestina untuk melihat bahwa dunia membutuhkan validasi dari LSM internasional atau Israel memahami apa yang telah kami dokumentasikan, dianalisis, dikatakan, dan ditulis selama beberapa dekade.

Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu, 28 April 2021: Usai Terpojok, Elsa Kembali Tergiur Bujuk Rayu Ricky

Bagi Mouin Rabbani, salah satu editor Jadaliyya, sebuah situs web penelitian independen, keberadaan apartheid telah "dibuktikan secara besar-besaran" oleh orang-orang Palestina dan pendukung mereka selama beberapa dekade.

“Jadi bukan Israel melainkan HRW yang telah melewati ambang batas,” katanya. "HRW adalah pemimpin industri di bidangnya, yang akhirnya berhasil mengejar kenyataan, menurut saya perkembangan yang signifikan." Kata Mouin Rabbani.

Baca Juga: Spoiler Drama 'Youth of May' Episode 1: Go Min Si Alami Konflik saat Bertemu sang Ayah Kim Won Hae

Laporan yang siginifikan, lanjut dia, terletak pada HRW "secara eksplisit mencela Israel sebagai rezim apartheid, menyerukan Israel untuk menghadapi konsekuensi nyata dan serius seperti yang disebut dalam laporan tersebut, 'kejahatan terhadap kemanusiaan'.

“Mungkin yang paling mengejutkan, mengingat catatannya tentang hal-hal seperti itu, (HRW) tidak 'menyeimbangkan' analisisnya terhadap Israel dengan pengutukan ritual terhadap orang-orang Palestina,” tambah Rabbani. ***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x