'Seperti Hidup di Film Horor', Dokter Keturunan Asia di Inggris Prihatin dengan Tsunami Covid-19 India

- 5 Mei 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi Tsunami Covid-19 di India.*
Ilustrasi Tsunami Covid-19 di India.* //Reuters.com/Danis Shiddiqui

PR PANGANDARAN - Krisis atau tsunami Covid-19 di India telah membuat jalan-jalan di Delhi yang terkenal bising dan ramai, kini menjadi sunyi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Meenal Vis, seorang dokter Inggris yang mengatakan bahwa ketika keluarganya di India mendengarkan dari jendela, yang terjadi hanyalah 'kesunyian setetes air'. Tak ada hiruk pikuk seperti biasa.

“Ini seperti hidup di film horor. Orang tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya," ungkap dokter Inggris keturunan Asia tersebut mengomentari India yang kini dilanda tsunami Covid-19.

Baca Juga: Viral Anggota DPRD Dihujat Penelepon di Acara Televisi, Sebut Wakil Rakyat seperti Tikus Rakyat

Vis adalah salah satu dari sejumlah profesional medis di Inggris yang sangat mengkhawatirkan kerabat di India di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang tak terkendali.

Para dokter Inggris keturunan India yang peduli telah menyiapkan halaman untuk mengumpulkan dana untuk mendapatkan dukungan, termasuk peralatan vital.

Dalam wawancara, mereka mengatakan prihatin tentang kondisi di India dan menganjurkan tanggapan global yang kuat.

Baca Juga: Fans Garis Keras Ikatan Cinta, Seorang Ibu Beri Nama Putrinya ‘Andini Kharisma Putri’, Ternyata Ini Artinya

 “Situasi di India menunjukkan bahwa kita perlu melakukan segala daya kita untuk melindungi kita dan orang-orang di sekitar kita. Kami melihat apa yang terjadi jika dunia setengah divaksinasi," ungkapnya seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian.

Vis adalah bagian dari inisiatif yang didukung PBB bernama Tim Halo, di mana dokter dan ilmuwan menyumbangkan waktu mereka untuk membuat video TikTok yang membahas keraguan vaksin.

“Ketika saya berbicara dengan sepupu saya tentang vaksinasi, mereka mengatakan vaksinasi tidak tersedia,” katanya, seraya menambahkan bahwa pandemi telah menyoroti ketidaksetaraan kesehatan sebagai masalah global.

Baca Juga: Lucinta Luna Hamil Bareng Nagita, Nathalie Holscher hingga Paula Verhoeven, Harapan: Semoga Bisa Besanan

“Kita semua terhubung ke beberapa bagian dunia dan kita perlu melindungi semua orang,” katanya.

Dokter lain yang tinggal di Inggris mengkhawatirkan kerabat India-nya adalah Ajay Verma, 42, seorang konsultan gastroenterologi dan dokter yang bekerja di rumah sakit umum Kettering.

“Sekitar 40% tenaga kerja Inggris di tingkat dokter berasal dari Asia, jadi banyak dokter di sini berasal dari belahan dunia itu. Saya lahir di Inggris tetapi orang tua saya dari India, jadi semua keluarga ibu saya ada di India,” katanya.

Baca Juga: Semprot Yusuf Mansur yang Sebut Pahala Tak Mudik Setara dengan Lailatul Qadar, Gus Umar: Segampang Itu?

Verma mengatakan keluarganya di India "sangat ketakutan" melihat laporan tentang apa yang terjadi di tempat lain di negara itu. Dia mengatakan ada perasaan “tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya”.

Dia mengatakan jauh dari orang yang dicintai saat ini sulit. “Sangat sedikit yang dapat Anda lakukan dari kejauhan,” katanya.

Dr Karan Rangarajan, 30, seorang ahli bedah di NHS, juga merasa sulit karena tidak dapat melihat keluarganya di India.

Baca Juga: Belum Sebulan Berstatus Janda, Aura Kasih Ungkap Kondisi Mental Usai Ditanyai Rencana Nikah Lagi

“Biasanya saya akan mengunjungi India dua atau tiga kali setahun dengan cuti dan saya belum dapat melakukan perjalanan ke India selama lebih dari 18 bulan sekarang,” katanya.

Keluarganya di sana takut dengan tugas-tugas pokok seperti pergi berbelanja.

“Saya biasanya mencoba untuk tidak terlalu banyak membicarakan situasi seperti yang mereka dengar di berita dan itu menyebabkan lebih banyak kecemasan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Wanita Tega Racuni Mantan dengan Sate Sianida hingga Wirda Mansur Gagal Ta'aruf

“Banyak orang mungkin berasumsi bahwa apa yang terjadi di India mengerikan, tapi setidaknya di India. Tapi tragedi sebenarnya adalah dunia tidak akan aman sampai semua orang aman ... jika kita membiarkan api pandemi terus menyala, api itu pada akhirnya akan menyala di daerah lain," ungkapna.

Chintal Patel, seorang dokter umum, mengatakan pamannya dalam perawatan intensif bulan lalu.

“Kami beruntung karena dia tidak sehat tiga minggu lalu… yang gila tapi dia punya akses ke perawatan medis. Itu tidak buruk saat itu dan dia berhasil pulang dan baik-baik saja. Seandainya dia tidak sehat sekarang, saya tidak yakin apa yang akan terjadi. Ini mengerikan,” katanya.

Baca Juga: Beda dengan Natasha Wilona, Luna Maya Blak-blakan Soal Honor Pertama jadi Artis: Gak Kebeli Apa-apa

“Penting untuk diingat bahwa ini adalah masalah global dan epidemi global, dan oleh karena itu diperlukan upaya global internasional untuk mengakhirinya. Jadi kita perlu bekerja sama di seluruh dunia," pungkasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x