Prediksi Mengerikan Gelombang Kedua Covid-19 di India, Sebut Mampu Hancurkan Seluruh Dunia

- 8 Mei 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi gelombang kedua Covid-19 di India mendapat prediksi mengerikan akan mampu menghancurkan seluruh dunia, ini alasannya.*
Ilustrasi gelombang kedua Covid-19 di India mendapat prediksi mengerikan akan mampu menghancurkan seluruh dunia, ini alasannya.* /Unsplash.com/Swarnavo Chakrabarti/

PR PANGANDARAN - Sebuah prediksi menyatakan bahwa gelombang kedua Covid-19 di India akan menghancurkan negara itu sendiri hingga seluruh dunia.

Jika tidak segera dikendalikan, prediksi itu mengatakan gelombang kedua Covid-19 di India akan berdampak besar dengan menghancurkan kehidupan seluruh dunia, mengingat banyaknya populasi manusia di negara itu.

Adapun prediksi ancaman gelombang kedua Covid-19 di India yang mampu menghancurkan seluruh dunia itu sebagaimana diungkapkan oleh pemimpin oposisi utama negara itu yakni Rahul Gandhi.

Baca Juga: Spoiler Preman Pensiun 5, 9 Mei 2021: Kang Darman Geram Uhen dan Kun Dihajar Komplotan Bang Edi

Rahul Gandhi mengeluarkan peringatan mengerikan saat dia meminta Perdana Menteri Modi untuk memulai lockdown nasional kedua, karena kasus dan kematian terus melonjak hingga pecahkan rekor nyaris cetak satu juta kematian.

Rahul Gandhi mengatakan populasi India yang besar dan beragam secara genetik menyediakan 'tanah subur' bagi Covid-19 untuk bermutasi menjadi bentuk yang lebih menular dan mematikan.

Hal itu jelas menyebabkan kerusakan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di seluruh dunia.

India telah menghasilkan satu mutan Covid-19 yang dianggap lebih menular daripada strain sebelumnya dan telah menyebar ke luar negeri.

Baca Juga: Komentari Jokowi Ajak Beli Bipang Buat Lebaran, Mendag: Promosi Kuliner Nusantara

Akan tetapi, dengan tingkat infeksi yang tinggi membuat virus tersebut memiliki banyak peluang untuk bermutasi lagi dan menjadi lebih berbahaya.

Sementara itu, Perdana Menteri Modi sejauh ini menolak seruan untuk melakukan lockdown nasional kedua karena khawatir akan berdampak pada sektor ekonomi.

Dirinya justru mengandalkan negara untuk memutuskan tindakan masing-masing sambil memfokuskan upaya negara pada distribusi obat-obatan dan meningkatkan vaksin.

Di sisi lain, Perdana Menteri Modi justru mendapat kecaman keras dari politisi, ahli medis dan hakim untuk segera melakukan lockdown, mengingat dirinya kini tak punya pilihan lain.

Baca Juga: Konflik Kerajaan Inggris Kembali Panas, Meghan Markle Merasa Dilecehkan Dapat Selamat dari Pangeran Charles

Hal itu lantaran sistem perawatan kesehatan India telah melampaui titik puncak tanpa akhir dari lonjakan yang sebegitu mengerikannya belakangan ini.

Saat ini, India mencatat 414.188 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 21.491.598, bersama dengan 3.915 kematian dengan total 234.083, angka itu jelas di luar perkiraan.

Para peneliti di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington memperingatkan pada hari Kamis bahwa jumlah sebenarnya kemungkinan 700.000 dan bisa mencapai 1 juta pada akhir bulan, meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu enam minggu.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x