Tak Sepaham dengan Kebijakan CDC, Epidemiolog UI Sebut Lepas Masker di Indonesia Tak Bisa Diterapkan

- 14 Mei 2021, 16:44 WIB
Gedung Putih mengumumkan bahwa seseorang yang sudah secara penuh melakukan vaksinasi diperbolehkan tidak memakai masker.
Gedung Putih mengumumkan bahwa seseorang yang sudah secara penuh melakukan vaksinasi diperbolehkan tidak memakai masker. /Twitter @WhiteHouse

PR PANGANDARAN - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebut kebijakan CDC Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) soal lepas masker setelah divaksin Covid-19 secara penuh tidak bisa diterapkan di Indonesia.

Kebijakan CDC soal lepas masker setelah divaksin Covid-19 secarra penuh tak bisa di lakukan di Indonesia karena wabah Covid-19 di Indonesia belum dapat dikendalikan.

Grafik penularan Covid-19 di Indonesia masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan, sehingga kebijakan lepas masker dari CDC tak bisa diterapkan.

Baca Juga: CDC AS Perbolehkan Lepas Masker Jika Vaksinasi Covid-19 Sudah Lengkap, dr. Tirta : Saya Mau Nunggu Kemenkes!

Pandu Riono juga menyebutkan, jumlah vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat di Indonesia terbilang rendah.

Ahli epidemiolog tersebut menjelaskan dengan adanya mutan baru Covid-19 berisiko meningkatkan adanya lonjakan kasus baru Covid-19.

Pandu Riono menuliskan cuitan di Twitter pribadinya drpriono1 merespon tentang kebijakan CDC Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika yang memperbolehkan melepas masker apabila sudah divaksin penuh.

Baca Juga: Hanya Tiga Hari, Atta dan Aurel Berhasil Kumpulkan Dana Rp1,5 Milyar untuk Bantu Warga Palestina

"Anjuran boleh tidak pakai masker bila sudah divaksinasi lengkap di Amerika, tidak bisa diterapkan di Indonesia. Kita belum berhasil kendalikan penularan dan cakupan vaksinasi masih rendah. Kita berusaha keras agar tidak terjadi lonjakan kasus dg adanya mutan," tulis Pandu riono.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter @drpriono1


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x