PR PANGANDARAN - Pihak Twitter sebut juru bicara Perdana Menteri (jubir PM) Israel, Ofir Gendelman sebar hoaks. Lewat video lama, dirinya tuduh Palestina yang memulai serangan.
Tuduh Palestina yang memulai serangan, unggahan jubir PM Israel ini dinyatakan oleh pihak Twitter sebagai hoaks lantaran terbukti merupakan video lama.
Video lama serangan roket yang diunggah jubir PM Israel demi tuduh Palestina yang memulai serangan telah dinyatakan Twitter sebagai hoaks.
Baca Juga: Terupdate! Klaim Kode Redeem Free Fire FF Hari Ini 15 Mei 2021: Ada Animal Weapon Loot Crate
Baru-baru ini, informasi keliru berkaitan dengan konflik antara Israel dan Palestina beredar di media sosial.
Informasi tersebut tentu dianggap mengancam dapat memperburuk tensi kekerasan antara Hamas Palestina dan pasukan militer Israel.
Artinya, jbir PM Israel Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman adalah aktor di balik informasi tersebut lewat unggahan di akun media sosial miliknya.
Ofir Gendelman sempat mengunggah video ke publik media sosial dan berbagi dengan 97 ribu followers-nya di Twitter pada Selasa pagi, 11 Mei 2021.
Berdurasi 28 detik, video yang diklaim olehnya ini memperlihatkan Hamas (kelompok militan Palestina) tengah menembakkan roket ke Israel.
Sang jubir PM Israel ini mengunggah video tersebut sambil menuliskan narasi kalau itu menjadi bukti dari "kejahatan perang" yang dilakukan Palestina jelang hari raya Idul Fitri belum kemarin.
Dirinya tuduh Hamas Palestina lebih dahulu melancarkan serangan terhadap Israel hingga pecah aksi kekerasan bersenjata yang masih berlangsung hingga kini.
“Berikut bukti yang lebih jelas," tulis Jubir PM Israel, Ofir Gendelman dalam bahasa Arab, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Inews UK pada Jumat, 14 Mei 2021.
Dirinya menyebutkan bahwa pihak Palestina yang lebih dahulu telah melakukan serangan terhadap Israel lewat tembakkan roket.
"Bahwa milisi teroris Hamas dengan sengaja menembakkan roket dari dalam lingkungan permukiman di Gaza," sambungnya.
Kenudian jubir PM Israel ini mengungkapkan bahwa serangan roket Palestina dalam video itu bahkan sampai mengakibatkan tewasnya warga sipil dan anak-anak.
"Ini kejahatan perang yang mengerikan. Sepertiga roket yang ditembakkan ke Israel jatuh di dalam Gaza, menewaskan warga sipil dan anak-anak," ungkapnya.
Namun, video yang diunggah oleh jubir PM Israel ini memancing kecurigaan publik. Benar saja, tak lama kemudian pihak Twitter turun tangan.
Pihak Twitter menyatakan bahwa unggahan video yang dibagikan jubir PM Israel ini merupakan hoaks.
Twitter menyematkan tanda 'manipulasi media' sebagai pernyataan bahwa "media atau konteks di mana media disajikan diubah atau dimanipulasi secara signifikan dan menipu."
Bukan tanpa alasan, pihak Twitter ternyata membuktikan bahwa unggahan yang dibagikan jubir PM Israel itu sebagai hoaks lantaran terbukti merupakan video lama.
Video yang mirip kemudian ditemukan di kanal YouTube sejak tahun 2018. Video tersebut juga bukan memperlihatkan serangan roket Palestina.
Dalam narasi yang tertulis di bagian deskripsi unggahan di kanal YouTube, menunjukkan bahwa video tersebut ternyata merupakan serangan roket yang terjadi di kota Daraa, Suriah.***
Artikel Rekomendasi