PR PANGANDARAN - Para pejabat kesehatan di Inggris mulai menaruh khawatir pada satu dari tiga strain asal India, strain B.1.617.2 yang disebut sebagai varian Covid-19 yang harus mendapat perhatian.
Salah satu ilmuwan yang khawatir adalah Profesor Chris Whitty yang menjabat sebagai kepala petugas medis Inggris. Dia menyatakan bersama Boris Johnson bahwa strain B.1.617.2 harus mendapat perhatian, yang mana ini disampaikan dalam konferensi pers di Downing Street saat pembatasan Covid-19 mulai dilonggarkan.
Data yang dipresentasikan Profesor Whitty pada briefing menunjukkan bahwa 520 kasus varian Covid-19 memberi khawatir, sejak pertama kali terdeteksi di India hingga ditemukan di Kent, Inggris pada Rabu 5 Mei 2021 lalu, sehingga ia pun membeberkan pandangannya.
"Apa yang kami ketahui dengan semua varian adalah bahwa hal-hal dapat muncul dari langit biru - Anda tidak mengharapkannya dan kemudian terjadi sesuatu - yang terjadi dengan B.1.1.7 (varian yang pertama kali diidentifikasi di Kent), yang terjadi di India dengan varian ini juga," ungkap Prof Whitty.
"Pada titik waktu ini, pandangan kami adalah bahwa ini adalah varian yang sangat dapat ditularkan, setidaknya dapat ditularkan seperti varian B.1.1.7 - mungkin saja lebih dapat ditularkan tetapi kita harus melihatnya."
"Sebagian besar (varian) saat ini relatif stabil dan tidak meningkat pada tingkat yang tinggi, salah satu yang sedikit mengkhawatirkan dalam hal peningkatan sebagai proporsinya adalah varian yang telah dijelaskan dari India.
"Di beberapa bagian Inggris itu tampaknya meningkat, tetapi dari level yang sangat rendah selama dua minggu terakhir."
Baca Juga: Bansos PKH Cair Lagi Juni Mendatang, Berikut Cara Cek Penerima Bantuan hingga Rp3 Juta
Sebagai informasi, India telah menderita dengan gelombang kedua pandemi terburuk, dengan rumah sakit kehabisan oksigen dan tumpukan kayu pemakaman darurat disiapkan untuk membakar tubuh para korban.
Artikel Rekomendasi