Teknologi tersebut mula-mula dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries.
Iron Dome mampu mencegat dan menghancurkan roket juga peluru yang ditembakkan dari jarak antara 4-70 km (2,5-43 mil) dan membelokkannya dengan kemampuan radar.
Baca Juga: Bocoran dan Link Live Streaming Ikatan Cinta 15 Mei 2021: Elsa Jadi Bulan-bulanan Aldebaran
Dengan teknologi itu, Israel telah mencegat ribuan roket sedari awal digunakan pada 2011.
Tak tanggung-tanggung, sistem itu dilengkapi kemampuan menembak jatuh 90 persen roket yang seharusnya mendarat di daerah berpenduduk dari tempat luncuran Gaza.
Iron Dome juga dapat melacak lokasi peluncuran dan lintasan roket lewat data. Data itu pun digunakan untuk menghitung titik dampak serta menentukan tingkat ancaman.
Baca Juga: 10 Tahun Temani Keluarga, Anjing Barack Obama Mati karena Mengidap Penyakit Kanker
Jika sistem menyatakan sebuah roket yang diluncurkan sebagai ancaman, secara otomatis rudal langsung meluncur menghancurkannya selagi masih di udara.
Mukanya, sistem pertahanan semacam ini didanai oleh Israel. Namun AS kemudian menginvestasikan ratusan juta guna mengembangkannya lebih lanjut.***
Artikel Rekomendasi