Miliki Makna Religius, Ini Alasan Masjid Al Aqsa Selalu Jadi Titik Fokus Konflik Israel dan Palestina

- 14 Mei 2021, 22:00 WIB
Komplek Masjid Al-Aqsa.
Komplek Masjid Al-Aqsa. /Cole Keister on Unsplash

PR PANGANDARAN - Konflik Israel dan Palestina yang terjadi hingga menewaskan banyak orang rupanya memiliki akar sejarah dan kontemporer.

Namun, beberapa minggu terakhir telah terjadi ketegangan antara Israel dan Palestina akibat adanya penggusuran keluarga Palestina tepatnya di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur hingga adanya pemblokiran akses penting di perayaan Hari Yerusalem pada 6 Mei 2021.

Lebih lanjut pada 7 Mei 2021, insiden yang signifikan terjadi saat melibatkan pasukan keamanan Israel yang menembak jemaah yang berkumpul di Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: Tampah Rp4,2 Juta Diklaim dari Hawaii, Brand Ini Malah Dikecam Warga Pribumi: Tak Berpendidikan!

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs berita Asia Times, fakta tentang makna religius dan relevansi politik Masjid Al Aqsa alasan menjadikannya titik fokus konflik.

Makna Religius - Masjid Al Aqsa Bagi Umat Islam, Kristen dan Yahudi

Masjid Al Aqsa memiliki arti sebagai masjid terjauh.

Disebutkan dalam Surah 17, Ayat 1 pada Alquran, Masjid Al Aqsa dikaitkan dengan perjalanan malam yang dilakukan Muhammad dari Mekah ke Yerusalem.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ancam Rusak Semua Mainan Anaknya, Rafathar Malah Klaim Punya Tabungan Ratusan Juta

Dalam Al-Qur'an mengatakan bahwa nabi Muhammad dibawa dari Masjid Suci di Mekah ke 'Masjid Terjauh' yang telah diberkati.

Dari Al Aqsa, umat Islam percaya bahwa Nabi Muhammad naik ke Surga sehingga kompleks tersebut dianggap tempat suci.

Al Aqsa dibangun tahun 637 M, dan pernah dihancurkan, dibangun kembali dan direnovasi berkali-kali.

Baca Juga: Lama Menghilang, Penyanyi Fatin Shidqia dan Arafah Rianti Terkonfirmasi Positif Covid-19

Bangunan Masjid Al Aqsa yang ada saat ini berasal dari abad ke-11 dan ramai dikunjungi untuk ibadah harian dan pertemuan di hari Jumat.

Sementara itu, lokasi Masjid Al Aqsa tersebut berdekatan dengan tempat peting agama Yahudi dan Kristen.

Artinya, kompleks Al Aqsa adalah tempat penting bagi ketiga keyakinan yakni Muslim yang percaya bahwa Al Aqsa yang berada di Yerusalem diyakini sebagai tempat suci ketiga setelah Mekah dan Madinah.

Baca Juga: Membaca Kepribadian Lewat Bentuk Telinga, Nomor 7 Kreatif dan Imajinatif

Sementara Yahudi dan Kristen percaya Abraham yang hendak menyembelih anaknya, Ishak, dilakukan di kompleks Al Aqsa berada.

Relevansi Politik

Mengingat betapa sakralnya kompleks Al Aqsa bagi umat Islam, mereka khawatir tentang nasih daerah sekitar usai kemenangan Israel dalam perang Arab-Israel.

Meski Israel memberikan kekuasaan hukum Masjid tersebut kepada Wakaf Islam, Israel masih memberikan akses kepada pasukan keamanan untuk berpatroli dan melakukan penggeledahan di wilayah itu.

Baca Juga: Bansos BST Rp300 Ribu Cair Mei 2021, Segera Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Sementara itu, Israel juga memberikan izin kelompok agama lainnya seperti Kristen untuk masuk.

Orang Israel yang semula menghormati kesakralan tempat itu dan melarang orang yahudi ada di situs tersebut lantas diminta kelompok Yahudi Ortodok untuk memberikan akses dan kontrol lebih besar hingga ingin merebut kembali tempat yang bersejarah bagi Yahudi itu.

Sebab, orang Yahudi percaya bahwa tempat itu adalah bait suci tempat Tuhan berjanji hadir di situ.

Baca Juga: Satu Tampah Dihargai Rp4,2 Juta, Netizen Indonesia Mendadak Dapat Peluang Bisnis

Hingga pada akhirnya, pada 28 September 2000, banyak orang Islam protes dan memicu tindakan keras mereka karena pemimpin oposisi Israel menjaga dan memasuki wilayah tersebut yang dianggap menodai masjid suci.

Alhasil, pemberontakan Palestina kedua pun terjadi.

Terkontrolnya situs tersebut mengingatkan orang Palestina tentang ketidakberdayaan mereka terhadap persengketaan tanah yang terjadi selama bertahun-tahun dengan otoritas Israel. ***

 
 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Asia Time


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x