Baca Juga: Reza SMASH Ditagih Netizen Usai Pengemudi Taksi Sebut Dirinya Belum Bayar Argo Rp54 Ribu
"Dalam waktu sekitar 40 tahun, sekitar setengah dari warga negara itu akan menjadi ultra-Ortodoks dan Arab," ungkapnya.
Ramalan Yuval Diskin ini pun sebetulnya masih dalam satu tema yang sama, yaitu teori bom waktu demografis yang sudah kerap kali dibahas selama bertahun-tahun.
Teori tersebut berlaku ketika seseorang mempertimbangkan populasi gabungan Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, bersama dengan apa yang disebut populasi Arab Israel.
Populasi yang mencakup sekitar 20 persen dari negara itu menjadikan Israel tak lagi bisa menjadi negara mayoritas Yahudi dan demokrasi dalam waktu yang bersamaan.
Salah seorang yang mempopulerkan teori itu dalam menganalisis masa depan Israel adalah jurnalis Michael Petrou pada tahun 2008.
Michael Petrou berpendapat bahwa bila dua hal itu, sebagai negara mayoritas Yahudi dan demokrasi benar tak terwujud, maka negara Israel benar-benar akan runtuh.
"Jika tidak bisa keduanya, impian Zionis di mana Israel didirikan akan berakhir," tandas Michael Petrou.***
Artikel Rekomendasi