PR PANGANDARAN – Para demonstran di Amerika Serikat (AS) kembali berkumpul guna menyuarakan pendapat tentang kemerdekaan Palestina dari serangan Israel yang begitu masif.
Para demonstran ini berkumpul di jalan-jalan dekat Los Angeles, New York, Boston, Philadelphia dan kota-kota lain di seluruh AS, tak lain demi mendapat kepastian serangan Israel berakhir dengan kemerdekaan Palestina.
Ribuan demonstran yang tersebar di berbagai penjuru AS itu menuntut diakhirinya serangan Israel yang mematikan untuk kemerdekaan Palestina.
Para pengunjuk rasa pun turut serta membawa dan mengangkat sepanduk-sepanduk bertuliskan Kemerdekaan Palestina.
“Saya berada di sini karena saya ingin kehidupan Palestina setara dengan kehidupan Israel dan hari ini tidak,” kata Emraan Khan seorang demonstran, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera.
Sebelumnya di Los Angeles pada Sabtu 15 Mei 2021 juga terjadi unjuk rasa dengan tuntutan yang sama, yaitu Kemerdekaan Palestina.
Para demonstran menutup jalan-jalan utama di Los Angels sementara di New York, kerumunan besar terjadi di Brooklyn, juga meneriakkan ‘Kemerdekaan Palestina’ dan ‘Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka’.
Emraan Khan pun menanyakan ketidak adilan yang diterima oleh warga Palestina, dari serangan-serangan yang selalu dilancarkan Israel.
“Ketika Anda memiliki negara bersenjata nuklir dan negara lain dengan penduduk desa yang berbatu-batu, jelas siapa yang harus disalahkan,” tambahnya.
Salah seorang demonstran bernama Alison Zambrano, yang adalah seorang siswa berusia 20 tahun yang telah melakukan perjalanan dari negara tetangga Connecticut untuk ikut aksi tersebut.
Mengatakan “Palestina memiliki hak untuk hidup bebas dan anak-anak di Gaza tidak boleh dibunuh,”
Hal yang sama juga diutarakan oleh seorang demonstran bernama Mashhour Ahmad, berusia 73 tahun. Mendesak Pemerintahan Amerika Serikat terutama Presiden AS Joe Biden, untuk segera menghentikan dukungannya ke Israel.
“Berhenti mendukung pembunuhan,” tegasnya.
“Ini adalah bentuk dari dukung para korban, hentikan penindasan,” lanjutnya.
Aksi tersebut dilandasi dari serangan militer Israel kepada Palestina yang terjadi di akhir Ramadan lalu.
Para demonstran menyuarakan kekesalannya atas kekerasan yang menewaskan sedikitnya 145 warga Palestina di Gaza dan 10 tewas di pihak Israel.
Di Washington DC, ribuan demonstran berkumpul dari Monumen Washington dan ke Arsip Nasional, sementara di kota Philadelphia, pengunjuk rasa memenuhi Rittenhouse Square untuk mengecam dukungan Amerika Serikat kepada Israel.
“Luar biasa besar, para pengunjuk rasa ingin pemerintah Amerika Serikat lebih menekan Israel, untuk mengakhiri konflik ini,” kata Hendren.
“Ada rasa ketidakpuasan yang nyata bahwa kebijakan pemerintahan Biden sebenarnya tidak jauh berbeda dari kebijakan pemerintahan Trump atau pemerintahan Amerika Serikat lainnya selama beberapa tahun terakhir,” lanjutnya.
Sebelumnya kantor berita Internasional seperti Assosiated Press, Al-Jazeera di Gaza. Turut menjadi korban serangan udara yang dilakukan militer Israel, saat ini mereka sedang menuntut penjelasan atas tindakan brutal tersebut. ***
Artikel Rekomendasi