Pilih Jadi Tentara Zionis dan Abaikan Kritik, Muslim Israel: Cinta Negara, Hidup Lebih Mudah

- 18 Mei 2021, 13:28 WIB
Ilustrasi, seorang Muslim Israel ungkap alasan menjadi tentara zionis dan abaikan kritik masyarakat,
Ilustrasi, seorang Muslim Israel ungkap alasan menjadi tentara zionis dan abaikan kritik masyarakat, //Instagram/ @idf//Instagram/@idf

PR PANGANDARAN - Aksi serangan Israel kepada Palestina sudah memasuki pekan kedua, tetapi kini terungkap pengakuan tentara Israel yang berasal dari umat Muslim tentang keuntungan dari ikut membantu itu.

Sebagai informasi, umat Muslim juga dibolehkan untuk menjadi tentara Israel, seiring dengan data menyebutkan Islam sebagai agama terbanyak urutan kedua dengan persentase penganut di angka 17.8 persen dari seluruh populasi di negara zionis tersebut.

Oleh karena itu, bukan hal yang aneh bila beberapa umat Muslim negara itu juga mendaftar menjadi tentara Israel yang membantu melakukan serangan ke Palestina.

Baca Juga: Serangan Israel Makin Bahaya, Beredar Pengakuan Warga Palestina di Gaza Mencium Bau Gas Beracun, Genosida ?

Mayoritas umat Muslim yang menjadi tentara Israel berasal dari suku Arab Badui yang tinggal di wilayah selatan Israel, tepatnya di kawasan Gurun Negev.

Sersan Yusef Salutta, salah satu Muslim yang menjadi tentara Israel mengatakan dirinya dengan sukarela bergabung karena dia merupakan warga negara Israel.

“Saya warga (umat Muslim) Israel dan saya mencintai negara ini. Saya ingin berkontribusi kepada negara saya,” katanya, seperti dikutip dari Reuters.

Dirinya juga menambahkan, keluarganya juga ikut mendukung terhadap keputusan yang Yusef Salutta ambil tersebut.

Baca Juga: Darurat Ahli Medis di Palestina, Dua Dokter Dinyatakan Tewas dalam Serangan Israel

Selain itu, Yusef Salutta juga siap mendapatkan kritik dari umat Muslim atas pilihannya menjadi tentara Israel.

“Saya tidak peduli dengan omongan mereka. Saya perlu menjadi bagian dari negara, menjadi seperti orang lain,” katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Minoritas tentara Israel, Kolonel Wajdi Sarhan mengatakan orang Arab-Israel banyak yang memilih menjadi tentara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

“Bagi kami orang Arab Muslim di Israel, hidup terasa lebih mudah jika mempunyai kartu anggota tentara Israel. Itu dapat membantu kita mendapatkan pelayanan masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Anak Perempuannya Curhat Diledek Mirip Kiwil, Meggy Wulandari: Dulu Aku Begitu, Dekil Kayak...

Menurutnya, beberapa Arab-Israel yang memilih menjadi tentara Israel menghadapi ancaman dan pelecehan dari keluarganya di rumah serta dari sesama orang Arab-Israel.

“Untuk alasan keamanan, dalam kasus tertentu mereka diizinkan bertugas tanpa menggunakan seragam,” kata Wajdi Sarhan.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Banyak yang Bergabung dengan Tentara Zionis, Muslim Israel: Saya Ingin Berkontribusi untuk Negara Ini"

Baca Juga: Tanggapi Video Deddy Corbuzier dengan Ayat, Tretan Muslim Kritik Pedas Aldi Taher

Mengenai konflik antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun, tidak diragukan lagi jika mereka diminta untuk berperang, mereka harus melakukannya.

“Saya berasumsi bahwa siapapun yang memutuskan menjadi prajurit tempur di unit seperti itu telah mempertimbangkan hal ini sebelumnya,” katanya.

Berbeda dengan pandangan dua tentara tersebut, mayoritas Arab-Israel menilai hal tersebut sebagai sebuah pengkhianatan.

“Fenomena ini, kami sama sekali menolaknya,” kata Ahmad Tibi, seorang anggota parlemen Israel-Arab.

Baca Juga: Lirik Lagu Breaking Down - Ailee (OST Drama Doom At Your Service)

Menurutnya, mereka tidak menghormati warga Palestina yang tiap harinya terusir dari rumah mereka serta berhadapan dengan maut.

“Apa yang dapat terlintas dalam pikiran seseorang ketika dia melayani melawan rakyatnya? Kami mencoba untuk mendidik orang bahwa ini bukanlah jalannya,” kata Ahmad Tibi, mengakhiri.***(Rivan Muhammad/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah